Indika Energy (INDY) Ikut Garap Program Dedieselisasi pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) ikut berpartisipasi dalam program dedieselisasi. INDY bersama dengan PT PLN dan Infraco Asia Development Pte. Ltd. akan mendorong dedieselisasi klaster kedua meliputi Indonesia bagian timur. 

Secara umum, dedieselisasi merupakan program PLN yang akan menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). Saat ini terdapat lebih dari 5.200 genset milik PLN di sekitar 2.100 lokasi yang menggunakan bahan bakar solar. 

Melalui konversi PLTD menjadi PLTS hybrid dengan baterai diharapkan pemakaian solar akan menurun secara signifikan dan berdampak pada penurunan tingkat emisi di Indonesia. 


Komitmen kerja sama ini ditandai dengan Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo dan Direktur Utama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), Yovie Priadi di Jakarta (21/12/2023). 

Baca Juga: Meski Ada Tantangan, Midi Utama (MIDI) Tetap Optimistis Menghadapi Tahun 2024

Setelah penandatanganan, konsorsium akan membentuk perusahaan patungan baru bersama dengan mitra (perusahaan) wajib dari pihak PLN.

Melalui konsorsium, INDY akan membangun PLTS hybrid baterai untuk kluster Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Lokasi pembangunan akan tersebar di 46 lokasi, yaitu 24 lokasi di Sulawesi, 16 lokasi di Maluku, dan 6 lokasi di Nusa Tenggara. Proses pembangunan PLTS hybrid dengan baterai ini direncanakan akan dimulai pada 2024. 

Presiden Direktur PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), Yovie Priadi menyatakan, melalui Built-Operate-Own (BOO) pihaknya akan merancang, membiayai, membangun, dan mengoperasikan PLTS dengan baterai hingga 20 tahun. 

PLTS dengan kapasitas sekitar 102 Megawatt Peak (MWp) ini akan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai sekitar 252 Megawatt Hour (MWh) untuk memperkuat pasokan listrik di Timur Indonesia. 

“Investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 250 juta hingga US$ 300 juta. Untuk pendanaan akan kami source dari institusi finansial baik multilateral maupun kombinasi dengan bank komersial,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/12). 

Melansir keterangan resminya (22/12), untuk membangun PLTS hybrid baterai dengan PLN, Indika Energy dan InfraCo Asia membentuk Konsorsium. InfraCo Asia adalah perusahaan pengembangan infrastruktur dan investasi yang dikelola oleh Private Infrastructure Development Group (PIDG) yang saat ini mengelola dana hampir US$ 3 miliar. 

Dengan keahlian dan portofolio di sektor energi terbarukan, InfraCo Asia sebelumnya turut mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 168 MWp di Vietnam, pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 29,7 MW di Vietnam, serta pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 2x50 MW di Pakistan. 

Baca Juga: Weha Transportasi (WEHA) Yakin Permintaan Sewa Kendaraan Akan Terus Tumbuh

Sudah beberapa tahun belakangan Indika Energy telah mengembangkan bisnis energi surya di Indonesia. Pada Maret 2021 INDY bermitra dengan Fourth Partner Energy untuk mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) sebagai perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi.

Saat ini EMITS telah memasang pembangkit tenaga surya hingga 60 MW di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Vice President Director and Group CEO Indika Energy, Azis Armand menyatakan INDY bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan Indonesia dalam memaksimalkan potensi energi surya yang dimiliki. 

“Dengan kompetensi, pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Perusahaan di sektor renewable energy, Indika Energy yakin mampu menghadirkan energi keberlanjutan untuk masyarakat Indonesia, yang di antaranya melalui solusi energi surya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/12). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi