Indika (INDY) Lanjutkan Diversifikasi, Kali Ini Akuisisi Perusahaan Minyak Atsiri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) melanjutkan diversifikasi ke bisnis hijau di luar batubara. Kali ini, INDY melakukan akuisisi terhadap perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak atsiri, yakni PT Natura Aromatik Nusantara (NAN).

Aksi ini dilakukan pada 27 Maret 2024 melalui dua anak usaha INDY, PT Indika Multi Properti (IMP) dan PT Laras Ekosistem Organik (Laras). Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/3), diinformasikan bahwa IMP dan Laras telah melaksanakan pengambilalihan saham dalam NAN dari para pemegang saham awalnya.

Pemegang saham awal NAN tersebut adalah Novotel International Care Extracts Limited (NICE), PT Esensi Natura Nusantara (ENN), Modiwati Karunia Mulia (MKM), Yohanes Satyawan (YS), dan Mafruhin Joko Nugroho (MJN).


Pengambilalihan Saham dilakukan dengan rincian sebagai berikut. Pertama, IMP melakukan pembelian saham NICE sebesar 34,60% dengan nilai transaksi sebesar US$ 8,13 juta. Kedua, IMP melakukan pembelian saham ENN sebesar 17,10% dengan nilai transaksi sebesar Rp 63,38 miliar atau setara US$ 4,01 juta.

Baca Juga: Laba dan Pendapatan Tripar Multivision Plus (RAAM) Kompak Naik pada Tahun Lalu

Ketiga, IMP melakukan pembelian saham MKM sebesar 0,86% dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,19 miliar atau setara dengan US$ 202.705. Keempat, IMP melakukan pembelian saham YS sebesar 0,79% dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,93 miliar atau setara dengan US$ 185.813.

Kelima, Laras melakukan pembelian saham MJN sebesar 0,65% dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,39 miliar yang setara dengan US$ 152.028. Akta-akta atas transaksi tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Sebagai informasi, sebelum pengambilalihan saham, IMP memiliki 46% saham di NAN. Setelah pengambilalihan saham berlaku efektif, maka IMP akan memiliki 99,35% saham di NAN dan Laras akan memiliki 0,65% saham di NAN.

"Pengambilalihan saham ini merupakan langkah strategis INDY secara grup untuk melakukan diversifikasi kegiatan usaha ke dalam bisnis hijau," ungkap Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono dalam keterbukaan informasi tersebut.

Baca Juga: Laba Energi Mega (ENRG) Naik 2,51% Jadi Rp 1,08 Triliun, Ini Faktor Pendorongnya

Dari sisi pergerakan saham, INDY membuka perdagangan awal bulan April ini, Senin (1/4) dari posisi Rp 1.495. Pada awal perdagangan, INDY melemah 0,67% ke level Rp 1.485 per saham hingga pukul 09.06 WIB. Secara year to date, pergerakan harga saham INDY menguat 3,48%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi