Indika merilis obligasi global US$ 600 juta



KONTAN.CO.ID - PT Indika Energy Tbk (INDY) berencana menerbitkan surat utang senior (senior notes) dengan nilai maksimal US$ 600 juta. Obligasi global ini memberi kupon maksimal 9,5% per tahun.

Obligasi tersebut akan diterbitkan melalui anak usahanya, Indika Energy Capital III Pte Ltd di Singapura. Rencananya, INDY akan melangsungkan roadshow pada 27 September hingga 10 Oktober mendatang.

Dalam aksi korporasi ini, INDY menunjuk Citigroup Global Markets Singapore Pte Ltd dan Standard Chartered Bank sebagai join lead managers dan bookrunners.


Azis Armand, Direktur INDY, mengatakan, penerbitan surat utang ini dilakukan sejalan dengan rencana INDY menambah porsi kepemilikan saham PT Kideco Jaya Agung. INDY akan membeli 45% saham Kideco dari Samtan Co Ltd dan PT Muji Inti Utama.

Rinciannya, 40% saham dibeli dari Samtan dengan nilai US$ 610 juta. Lalu, sekitar 5% saham Kideco akan diakuisisi dari Muji, dengan nilai sebesar US$ 67,5 juta. Sehingga, nilai total transaksi ini mencapai US$ 677,5 juta.

Usai transaksi, INDY akan menjadi pemegang saham mayoritas Kideco dengan kepemilikan saham total mencapai 91% saham. Sedangkan Samtan tetap mempertahankan 9% kepemilikan saham di Kideco. Untuk mendanai akuisisi ini, INDY memang berencana menggunakan dana pinjaman pihak ketiga ataupun penerbitan surat utang.

Sebagai informasi, Kideco merupakan produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia yang terletak di Kalimantan Timur, dengan luas konsesi mencapai 50.921 hektare. Kideco memiliki lima wilayah konsesi, dengan cadangan batubara potensial dan terbukti mencapai 422 juta ton serta total sumber daya mencapai 1,37 miliar ton.

Saat ini Kideco memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 55 juta ton per tahun. Tahun lalu, Kideco hanya memproduksi sekitar 32,1 juta ton.

Moody's Investors Service menyematkan rating B2 terhadap obligasi baru INDY tersebut. Moody's juga tengah mempertimbangkan untuk merevisi naik peringkat INDY jika proses akuisisi Kideco berjalan sesuai harapan.

Pada penutupan perdagangan Rabu (27/9), saham INDY ditutup turun 2,75% ke level Rp 1.945 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini