Indikator ini jadi bukti ekonomi Indonesia sudah membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia mulai mengalami pemulihan, setelah terdampak signifikan oleh pandemi Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meyakini Indonesia telah melalui titik terendah laju perekonomian di tengah pandemi Covid-19. 

Hal tersebut terefleksikan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut dia, meskipun pada kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi 3,49% secara tahunan atau year on year (yoy), namun realisasi tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 yang terkontraksi hingga 5,32%. 

"Kondisi tersebut sejalan dengan perbaikan ekonomi global yang terlihat di triwulan ketiga 2020," katanya dalam seminar virtual, Kamis (3/12/2020). 


Jika dilihat secara kuartal, Airlangga menambah, ekonomi Indonesia pada periode Juli hingga September 2020 masih tumbuh 5%. Kemudian, pemulihan ekonomi juga mulai terlihat dengan terus tumbuhnya realisasi penanaman modal asing (PMA), indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan retail, hingga surplus neraca perdagangan. 

Baca Juga: Gubernur BI janjikan suku bunga tetap rendah sampai inflasi meningkat

"Indikasi pemulihan ekonomi juga menurut pengeluaran menunjukan perbaikan jika dibandingkan dengan triwulan kedua," ujarnya.  Lebih lanjut Airlangga mengklaim, laju tren positif perekonomian muncul seiring dengan berbagai kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan, baik untuk meredam dampak atau menekan angka kasus Covid-19. 

"Dalam upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional intervensi pemerintah dalam penanganan kesehatan telah mendorong kepercayaan yang kemudian berhasil menggerakan komsumsi masyarakat dan investasi swasta," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Airlangga Sebut Indikator-indikator ini Jadi Bukti Perekonomian Indonesia Sudah Membaik" Penulis : Rully R. Ramli Editor : Erlangga Djumena

Selanjutnya: BI optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 tembus hingga 5,8%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie