KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 51 emiten baru lewat skema penawaran umum saham perdana atau intial public offering. Capaian tersebut cukup impresif mengingat sepanjang 2020, sentimen pandemi Covid-19 melanda pasar saham dan sempat membuat IHSG drop. BEI optimistis menyongsong tahun 2021. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, dengan indikator-indikator ekonomi yang telah memberikan sinyal penguatan, baik di sektor riil maupun sektor keuangan pada akhir tahun 2020, pihaknya berharap 2021 dapat menjadi tahun pemulihan ekonomi. Mengiringi hal tersebut dan juga melihat animo para pengusaha untuk goes to the next level yang tercermin dari pipeline pencatatan saham saat ini, otoritas Bursa berharap landscape IPO dari berbagai jenis dan ukuran perusahaan serta penerbitan efek melalui Pasar Modal semakin marak dilakukan pada 2021.
“Tentunya akan menjadi suatu kebanggaan bagi kita semua apabila jumlah IPO 2021 di Indonesia dapat melebihi yang ditargetkan dan bahkan melebihi IPO di negara ASEAN lainnya,” ujar Nyoman, Senin (4/1). Baca Juga: Suku bunga rendah bisa kurangi minat perusahaan untuk IPO, berikut penjelasan analis Kontan.co.id mencatat, BEI menargetkan ada 30 perusahaan yang melakukan IPO sepanjang tahun ini.