NEW YORK. Kenaikan angka penjualan ritel dan produksi industri AS bulan lalu menopang pergerakan harga minyak, hari ini.Data ritel dan manufaktur itu mengindikasikan permintaan bahan bakar di negara pengonsumsi minyak mentah terbesar di dunia itu kemungkinan akan meningkat. Hingga pukul 10.18 a.m. waktu New York, harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman Februari di Pasar NYMEX-AS bertengger di level US$ 91,62 per barel. Akhir pekan lalu (14/1), harga minyak ditutup di US$ 91,54 sebarel. Selama sepekan terakhir, harga minyak sudah melaju sekitar 4%.Sentimen positif di pasar minyak menguat setelah Departemen Perdagangan AS merilis angka penjualan ritel selama Desember naik 0,6%. Angka ini merupakan peningkatan tahunan terbesar lebih dari satu dekade. Sementara, produksi pabrik juga meningkat 0,8%, yang tertinggi dalam lima bulan.
Indikator ritel dan industri AS topang minyak di atas level US$ 91 sebarel
NEW YORK. Kenaikan angka penjualan ritel dan produksi industri AS bulan lalu menopang pergerakan harga minyak, hari ini.Data ritel dan manufaktur itu mengindikasikan permintaan bahan bakar di negara pengonsumsi minyak mentah terbesar di dunia itu kemungkinan akan meningkat. Hingga pukul 10.18 a.m. waktu New York, harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman Februari di Pasar NYMEX-AS bertengger di level US$ 91,62 per barel. Akhir pekan lalu (14/1), harga minyak ditutup di US$ 91,54 sebarel. Selama sepekan terakhir, harga minyak sudah melaju sekitar 4%.Sentimen positif di pasar minyak menguat setelah Departemen Perdagangan AS merilis angka penjualan ritel selama Desember naik 0,6%. Angka ini merupakan peningkatan tahunan terbesar lebih dari satu dekade. Sementara, produksi pabrik juga meningkat 0,8%, yang tertinggi dalam lima bulan.