Indikator teknikal, harga batubara masih akan konsolidasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren kenaikan harga batubara, pergerakan harga emas hitam ini secara teknikal masih berada dalam area konsolidasi. Ada sejumlah indikator yang menunjukkan sinyal penguatan, tetapi ada juga yang memperlihatkan sinyal koreksi.

Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengungkapkan, secara teknikal, saat ini harga masih bergerak di bawah garis moving average (MA) 100, tetapi sudah berada di atas garis MA 50 dan MA 100. Artinya dalam jangka menengah ada potensi koreksi, hanya saja untuk jangka pendek dan jangka panjang masih mendukung kenaikan.

Kemudian, indikator moving average convergence divergence (MACD) masih bergerak di area positif. Namun, indikator stochastic di level 94 dan indikator relative strength index (RSI) di level 72 sudah memasuki area jenuh beli atau overbought, yang menandakan peluang koreksi.


“Ini area konsolidasi,” papar Deddy kepada Kontan.co.id, akhir pekan ini.

Menurut Deddy, Senin (30/4), ada peluang kenaikan harga batubara masih terjaga di kisaran US$ 94,10-US$ 95,40 per metrik ton. Sedangkan, sepekan, bisa sedikit terkoreksi karena pasar tengah menanti pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan rilis data tenaga kerja AS.

“Pergerakannya di kisaran US$ 93,40-US$ 95,80 per metrik ton dalam sepekan mendatang,” imbuhnya.

Sementara, Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures mengatakan, Senin (30/4), ada peluang harga akan terkoreksi di kisaran US$ 95,80-US$ 97 per metrik ton, karena kondisi overbought. Namun, dalam sepekan, akan melanjutkan penguatan di kisaran US$ 91-US$ 100 per metrik ton.

Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan Jumat (27/4), harga batubara kontrak pengiriman Juni 2018 di ICE Futures Exchange naik 1,48% menjadi US$ 96,30 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini