KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada pertengahan bulan nanti, harga emas masih rentan terkoreksi. Sejumlah sentimen global, seperti perang dagang global dan inisiatif denuklirisasi Korea Utara tampaknya tak cukup kuat mendorong laju harga emas. Secara teknikal, analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar melihat, harga emas saat ini memang masih stabil di atas MA 50, MA 100, dan MA 200. Indikator stochastic juga masih di level 75, sedangkan RSI di level 53. "Indikator-indikator ini masih menunjukkan potensi penguatan," katanya, Rabu (6/3). Namun, peluang pelemahan sudah mulai tampak apabila melihat indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang memasuki area negatif. Oleh karena itu, Deddy memperkirakan, harga emas akan melanjutkan tren bearish sepanjang pekan ini.
Indikator teknikal, harga emas tren bearish
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada pertengahan bulan nanti, harga emas masih rentan terkoreksi. Sejumlah sentimen global, seperti perang dagang global dan inisiatif denuklirisasi Korea Utara tampaknya tak cukup kuat mendorong laju harga emas. Secara teknikal, analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar melihat, harga emas saat ini memang masih stabil di atas MA 50, MA 100, dan MA 200. Indikator stochastic juga masih di level 75, sedangkan RSI di level 53. "Indikator-indikator ini masih menunjukkan potensi penguatan," katanya, Rabu (6/3). Namun, peluang pelemahan sudah mulai tampak apabila melihat indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang memasuki area negatif. Oleh karena itu, Deddy memperkirakan, harga emas akan melanjutkan tren bearish sepanjang pekan ini.