Indikator teknikal mengindikasikan kelanjutan pelemahan harga CPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) atawa minyak sawit mentah kembali dalam tren melemah. Menurunnya tingkat ekspor disertai sentimen konflik dagang Amerika Serikat (AS) membuat harga komoditas ini terus tertekan. Secara teknikal, kondisi bearish pada harga CPO pun terkonfirmasi.

Ibrahim, Direktur Utama Garuda Berjangka, menganalisis, saat ini sebagian besar indikator teknikal menunjukkan sinyal pelemahan untuk CPO. "Moving average masih berada 20% di atas bollinger bawah. Ini mengindikasikan harga masih berpotensi jatuh," ujar dia, Rabu (20/6).

Begitu juga dengan indikator relative strength index (RSI) maupun moving average convergence divergence (MACD) yang masing-masing berada di level 60% negatif. Hanya indikator stochastic yang menurut Ibrahim masih dalam posisi flat sehingga memberi sinyal wait and see.


Berdasarkan kondisi teknikal tersebut, Ibrahim berpendapat harga minyak sawit mentah masih akan melanjutkan tren pelemahannya. Ia mempredksi, besok, Kamis (21/6), harga CPO bergerak dalam rentang RM 2.240 - RM 2.275. Adapun, sepekan ke depan, ia memproyeksi harga CPO berada dalam kisaran RM 2.220 - RM 2.290 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati