Indo Premier Investment Management segera terbitkan ETF terbaru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan pertumbuhan reksadana exchange traded fund (ETF) yang semakin subur, Indo Premier Investment Management (IPIM) berencana segera menambah lagi jumlah reksadana ETF. IPIM sudah memiliki 11 reksadana ETF dengan total dana kelolaan mencapai Rp 7,2 triliun pada Desember 2019 silam.

Sementara total reksadana ETF yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencapai 40 produk. Total dana kelolaan ETF per Januari 2020 sudah mencapai Rp 14,2 triliun.

Direktur IPIM Noviono Darmosusilo menyebut, saat ini IPIM bahkan akan segera merilis produk reksadana ETF terbaru. Dia menyebut, saat ini prosesnya bahkan sudah tinggal menunggu keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengefektifkan produk tersebut.


Baca Juga: Harga saham sedang turun, waktu terbaik untuk beli reksadana ETF

“Satu produk sudah tinggal tunggu efektif dari OJK saja. Tapi IPIM tidak akan berhenti, kami berencana akan kembali menerbitkan beberapa produk reksadana ETF lagi pada tahun ini,” ujar pria yang kerap dipanggil Nono tersebut kepada Kontan.co.id, Selasa (20/2).

Namun Nono tidak merinci berapa tepatnya jumlah reksadana ETF yang akan diluncurkan. Hanya saja, IPIM akan mengeluarkan reksadana ETF yang alokasinya bisa ke saham atau obligasi.

Selain reksadana ETF, IPIM juga berencana akan menerbitkan beberapa produk reksadana lain. Untuk jenis reksadananya, Nono menyebut tergantung dengan kebutuhan pasar dan hasil riset IPIM.

Baca Juga: ETF bisa jadi pilihan di tengah merosotnya saham dan reksadana saham

Ketika ditanya target pertumbuhan dana kelolaan reksadana ETF pada akhir tahun 2020, Nono tidak memberi jawaban yang rinci. Dia hanya menyebut tahun ini prospek untuk pertumbuhan reksadana ETF masih bagus. Tak hanya reksadana ETF, dia melihat pasar saham akan membaik tahun ini. Dus, pertumbuhan dana kelolaan IPIM ditargetkan bisa tumbuh 20% dari akhir tahun lalu.

“Total dana kelolaan IPIM pada Desember 2019 sempat Rp 10,3 triliun, jika kondisi pasar saham membaik dan indeks bisa tembus kembali level 7.000. Kami optimistis dana kelolaan bisa tumbuh 20%,” pungkas Nono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati