KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) bersiap kembali memberikan dividen interim kepada para pemegang sahamnya. Namun, besaran dan waktu pembayaran masih dalam proses pembahasan di tingkat manajemen. "Untuk interim itu akan kami berikan. Salah satu strategi kami untuk memberikan value lebih kepada stakeholders. Tapi harus tunggu dulu, perlu melalui proses persetujuan," kata Direktur Utama Indo Tambangraya Megah, Mulianto dalam paparan publik, Rabu (28/8). Pada semester I-2024, ITMG mengalami penurunan laba bersih yang cukup signifikan. Meski begitu, keuntungan ITMG masih terbilang tebal. ITMG meraih laba bersih senilai US$ 129,07 juta hingga Juni 2024, atau turun 57,94% secara tahunan.
Direktur Indo Tambangraya Megah Junius Prakarsa Darmawan mengatakan ITMG mengkaji strategi untuk menyeimbangkan antara pemberian dividen dengan kebutuhan dana untuk aksi korporasi. Terutama dalam menjalankan strategi ekspansi. "Kami sedang memformulasikan. Untuk saat ini belum dapat menyampaikan kira-kira berapa besaran dividen interim. Dalam waktu dekat jika sudah mendapatkan persetujuan, kami akan umumkan," ungkap Junius.
Baca Juga: Emiten Batubara Cari Pasar & Sumber Cuan Baru, Cek Rekomendasi Sahamnya Sebagai informasi, ITMG konsisten membagikan dividen interim dan final kepada para pemegang sahamnya. Setidaknya sejak tahun buku 2017. Sejak tahun 2017-2023, final dividend payout ratio ITMG tidak pernah di bawah 65%. Adapun pada tahun buku 2023, total dividen ITMG mencapai US$ 325 juta atau setara dengan rasio 65% dari laba bersih. Sebanyak US$ 199 juta atau setara Rp 2.660 per saham didistribusikan sebagai dividen interim pada 22 September 2023. Sementara sisanya sebesar US$ 126 juta atau setara Rp 1.747 per saham telah dibayarkan pada 25 April 2024. Sementara itu, dari sisi pergerakan saham, harga ITMG sedang kembali menanjak. Saham ITMG menutup perdagangan Rabu (28/8) dengan penguatan 0,83% ke level harga Rp 27.225 per saham. Secara year to date, harga saham ITMG mengakumulasi kenaikan 6,14%. Mengenai harga yang sudah berada di atas level Rp 27.000 per saham, manajemen ITMG menilai posisi saat ini masih belum memerlukan aksi pemecahan saham alias stock split. "Stock split ada positifnya, tapi kami belum mengarah ke sana," tandas Mulianto. Rekomendasi Saham Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer melihat emiten batubara masih memiliki ruang untuk memperbaiki kinerja. Dia menaksir indeks harga batubara global masih akan bergerak di kisaran US$ 135 - US$ 150 per ton pada semester II-2024. "Oleh karena itu, emiten-emiten batubara kami kira punya potensi lebih baik pada semester kedua, terutama pada kuartal III-2024 ini," kata Miftahul kepada Kontan.co.id, Rabu (28/8).
Baca Juga: Berpotensi Tebar Dividen Jumbo, Cek Emiten Pilihan IDX High Dividend 20 Founder Stocknow.id Hendra Wardana sepakat, prospek emiten batubara masih menarik di tengah tantangan fluktuasi harga komoditas saat ini. Secara valuasi, Hendra menilai ITMG masih relatif murah dengan fundamental yang kuat, meski ada penurunan laba. "Meski tantangan makro ekonomi dan volatilitas harga komoditas bisa menjadi risiko, valuasi yang menarik dan potensi stabilitas di sektor batubara membuat saham ini tetap layak dipertimbangkan dalam portofolio. Terutama bagi investor yang memiliki profil risiko moderat hingga tinggi," terang Hendra. Secara teknikal, ITMG menunjukkan sinyal positif sehingga layak dicermati untuk trading buy dengan target harga di Rp 28.775 per saham. Founder WH Project William Hartanto mengamini, pergerakan saham ITMG sedang uptrend secara teknikal. William menyematkan rekomendasi
buy saham ITMG dengan target harga Rp 30.000 per saham. Sementara Miftahul merekomendasikan
hold saham ITMG untuk target harga di Rp 27.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat