Indo Tambangraya Megah (ITMG) Berniat Diversifikasi Ekspor ke Eropa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengincar ekspor batubara ke negara Eropa di tahun ini. Saat ini, penjualan terbesar batubara ITMG adalah pasar China, Indonesia, dan Asia Pasifik.

Saat ini pihaknya masih dalam tahap penjajakan dan belum bisa memerinci mengenai rencananya ini. 

Direktur Indo Tambangraya Megah, Yulius Kurniawan Gozali mengatakan, rencana ekspansi pasar Eropa ini masih dalam tahap penjajakan. Sehingga dia belum bisa merinci rencana tersebut.


“Nanti kita lihat perkembangannya lebih lanjut,” kata Yulius kepada Kontan.co.id, Kamis (5/1).

Baca Juga: Dampak Pelonggaran Impor Batubara Australia di China Terhadap Emiten Batubara RI

Karakteristik batubara yang diproduksi ITMG yakni batubara kalori tinggi memang cocok untuk pasar Eropa. Adapun selama ini batubara kalori tinggi ITMG dijual ke Tiongkok dan Jepang.

Sampai September 2022, ITMG memproduksi batu bara sebanyak 12,3 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 13,8 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok sebanyak 4,2 juta ton, Indonesia (2,9 juta ton), Jepang (1,9 juta ton), Filipina (1,1 juta ton), India (1,0 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Pasifik. 
Sepanjang 2022, ITMG menargetkan volume produksi antara 16,9 juta ton-17,1 juta ton batubara. Adapun volume penjualan yang dibidik ITMG di kisaran 19 juta ton hingga 19,5 juta ton. 

Pada Januari-September 2022, rata-rata harga jual batubara ITMG berada di US$ 190 per ton, naik 113% dari US$ 89 per ton pada kurun waktu yang sama tahun 2021. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan ITMG membukukan penjualan bersih sebesar US$ 2,6 miliar atau 98% lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Perusahaan Batubara Genjot Produksi pada 2023

Yulius menambahkan, prospek bisnis batubara di sepanjang tahun ini masih baik. Harga batubara masih akan berfluktuasi dan terjaga di level yang tinggi.

“Hal ini karena masih terbatasnya pasokan batubara, berlanjutnya konflik geopolitik, dan tingginya harga komoditas energi yang lain, seperti gas,” pungkas dia.

menjelaskan prospek bisnis batubara di sepanjang tahun ini masih baik. Harga batubara masih akan berfluktuasi dan terjaga di level yang tinggi.

“Hal ini karena masih terbatasnya pasokan batubara, berlanjutnya konflik geopolitik, dan tingginya harga komoditas energi yang lain, seperti gas,” kata Yulius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati