Indo Tambangraya siapkan belanja modal US$ 107 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) lebih agresif berekspansi pada tahun ini. Perusahaan tambang batubara ini menyiapkan belanja belanja modal atawa capital expenditure (capex) US$ 107,1 juta tahun ini.

Direktur Keuangan dan Hubungan Investor Yulius Gozali mengatakan, anggaran capex akan dipenuhi dari kas internal perusahaan. "Belanja modal akan digunakan untuk investasi mesin dan peralatan, serta pengembangan infrastruktur," ujar Yulius kepada KONTAN, Selasa (13/3).

Tahun lalu, realisasi belanja modal ITMG hanya sebesar US$ 49,6 juta. Dia merinci, capex tahun lalu dialokasikan untuk infrastruktur di Kluster Melak dan pembelian peralatan untuk anak usaha, PT Tambang Raya Usaha Tama. Sehingga, besaran belanja modal ITMG tahun ini meningkat hingga 115,28% dibanding realisasi capex tahun lalu.


Yulius mengatakan, tahun ini ITMG tengah merancang ekspansi organik dan anorganik untuk mendorong kinerja. ITMG memang berencana memperpanjang umur tambang batubara dengan melakukan akuisisi tambang baru. "Namun, kami masih menunggu saat yang tepat untuk melakukan akuisisi, mengingat harga batubara sedang berada di puncak," ujar Yulius.

Tahun ini, ITMG juga berharap bisa meningkatkan volume penjualan batubara. Perusahaan ini membidik volume penjualan batubara mencapai 25 juta ton di akhir 2018.

Yulius mengatakan, realisasi volume penjualan aktual batubara di 2017 lalu mencapai 23,1 juta ton. Dengan kata lain, target volume penjualan batubara tahun ini meningkat 8,22% year on year (yoy).

Sementara itu, volume produksi ITMG tahun ini ditargetkan mencapai 22,5 juta ton. Angka ini meningkat tipis 1,8% dibandingkan volume produksi pada tahun lalu yang mencapai 22,1 juta ton.

Hingga akhir Desember 2017, ITMG telah membukukan penjualan sebesar US$ 1,69 miliar, naik 23,55% dibanding tahun sebelumnya. Laba bersih ITMG naik 93,26% dibanding 2016 jadi US$ 252,61 juta. Yulius belum menyebutkan target penjualan ITMG tahun ini, lantaran angka tersebut bergantung pada fluktuasi harga batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati