Indo Thai Trading resmi masuk pasar petrokimia



JAKARTA. PT Indo Thai Trading, perusahaan joint venture antara PT Pertamina dan PTT Global Chemical Public Company Limited, Thailand resmi beroperasi dan memproduksi produk petrokimia Kamis, kemarin (14/8). Kedua perusahaan siap memenuhi pasar petrokimia yang terus meningkat hingga tahun 2025 mendatang. 

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, pada tahun 2025 pasar petrokimia di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 24 miliar sampai US$ 30 miliar.

"Karena itu, saat ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk meraih kesempatan ini, lewat kemitraan strategis dengan PTTGC-Thailand sebagai salah satu produsen polyolefin terkemuka di kawasan ASEAN, kami yakin bahwa kerja sama ini akan sangat menjanjikan di masa depan," jelas dia, dalam rilisnya, Kamis (14/8).


Sekadar mengingatkan, pada 15 Juli 2014 lalu,  kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian joint venture pendirian PT Indo Thai Trading. Pada joint venture itu Pertamina akan memiliki 51 % saham dan PTT Chemical International memiliki 49 % saham. PT Indo Thai Trading (PT ITT) yang berbentuk perusahaan penanaman modal asing (PT PMA) dengan modal dasar US$ 18 juta.

Kata Hanung, perusahaan joint venture ini didirikan untuk memenuhi permintaan pasar polymer (bahan baku plastik atau bahan baku baterai) yang tinggi di Indonesia seiring dengan rencana pengembangan bersama kompleks petrokimia di Balongan Jawa Barat yang dimulai beroperasi pada 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan