Indocement bangun dua pabrik baru



JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) melanjutkan program ekspansi produksinya. Produsen semen ini bakal mulai membangun dua pabrik semen berkapasitas 2 juta-2,5 juta ton per tahun pada akhir tahun ini.

Saat ini, Indocement masih melakukan studi kelayakan pembangunan pabrik baru ini. "Kalau studinya cepat, akan langsung kami bangun tahun ini. Bagi kami, lebih cepat akan lebih baik," ujar Sahat Panggabean, Sekretaris Perusahaan INTP, kepada KONTAN, Senin (3/10).

Indocement akan membangun satu pabrik di Jawa Tengah. Untuk pabrik yang satu lagi, pihak INTP masih mengkaji kemungkinan pembangunan di beberapa wilayah di luar Jawa.


Pembangunan pabrik tersebut menelan dana sekitar US$ 300 juta-US$ 350 juta. Besar kemungkinan, Indocement akan menggunakan dana dari kas internal dan pinjaman perbankan untuk mendanai ekspansi ini. Posisi kas internal INTP sendiri per akhir Juni 2011 cukup besar, yaitu Rp 6,19 triliun.

Pembangunan dua pabrik tersebut merupakan bagian dari proyek ekspansi produksi INTP. Di awal semester kedua 2011, produsen semen ini sudah menyelesaikan penambahan kapasitas pabrik di Cirebon, Jawa Barat sebesar 1,5 juta ton per tahun.

INTP juga menambah kapasitas pabrik di Citeureup, Bogor menjadi 2 juta ton per tahun. Nilai investasi penambahan kapasitas diperkirakan sekitar US$ 60 per ton.

Menurut Sahat, proyek pabrik di Jateng dan luar Jawa tadi bakal selesai bertahap di 2015 hingga 2016 mendatang. Selepas pabrik rampung, kapasitas produksi semen INTP bakal melar menjadi 22 juta-24 juta ton per tahun dari kapasitas sekarang yang masih sebesar 18,6 juta ton.

Pasar luar Jawa

INTP memang ingin mengambil lebih banyak pangsa pasar, terutama di luar Pulau Jawa. Selama ini penjualan semen INTP masih terkonsentrasi di Jawa.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi semester satu 2011, penjualan INTP di Jawa Rp 4,8 triliun atau 75,8% dari total pendapatan INTP. Porsi penjualan di luar Jawa baru sekitar 24,2% saja, yaitu Rp 1,43 triliun. "Kami juga ingin meningkatkan porsi penjualan dari luar Jawa," jelas Sahat.

Budi Rustanto, Analis Valbury Asia Securites memandang wajar rencana INTP membangun pabrik di tahun ini. Pasalnya, kapasitas produksi INTP sudah mencapai titik maksimal. Di sisi lain, penggunaan semen nasional terus meningkat seiring menggeliatnya pengembangan infrastruktur dan properti di beberapa daerah.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan konsumsi semen nasional meningkat rata-rata 10% per tahun. Di 2010, konsumsi semen nasional diperkirakan mencapai 40 juta ton.

Artinya, konsumsi semen tahun ini diperkirakan bisa mencapai 56 juta ton semen. "Emiten semen seperti INTP mutlak ekspansi produksi guna merebut penjualan yang lebih banyak," papar Budi.

Budi juga menilai positif langkah INTP membangun pabrik di luar Pulau Jawa. Selama ini, produsen semen sering kesulitan mengail penjualan lebih banyak di luar Jawa karena terbentur ongkos pengiriman.

Aksi korporasi tersebut dinilai akan mampu mengatrol fundamental sekaligus kinerja saham INTP. Di tahun-tahun mendatang, INTP berpeluang meningkatkan penjualan yang akhirnya berimbas pada peningkatan pendapatan laba. Hal ini secara langsung akan berimbas positif terhadap valuasi saham INTP. "Valuasi saham INTP berpeluang menjadi lebih tinggi," tandas Budi.

Dalam perdagangan saham kemarin, harga INTP turun cukup dalam, yakni 9,29%. Harga saham ini ditutup senilai Rp 12.700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can