Indocement (INTP) akan kecipratan untung dari pembangunan Pelabuhan Patimban



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot pembangunan Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan operasional Pelabuhan Patimban dilakukan sebelum akhir tahun 2020.

Operasional tersebut untuk pembangunan Pelabuhan Patimban tahap satu. Pada bagian pertama tahap satu tersebut akan dioperasikan pelabuhan dengan kapasitas 250.000 teus dan terminal kendaraan 25 hektare (ha) untuk ekspor 218.000 kendaraan dari total kapasitas 7 juta teus.

Analis Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, emiten yang diuntungkan dengan adanya pembangunan ini adalah emiten semen, salah satunya yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). INTP merupakan pemain semen dengan basis wilayah (home base) di wilayah Jawa Barat.


Pangsa pasar INTP secara nasional pada semester pertama 2020 berada di tingkat 25,7%. INTP berhasil mempertahankan pangsa pasar utamanya di wilayah Jawa Barat (termasuk DKI Jakarta) sebesar 46,2%. Sementara untuk keseluruhan Pulau Jawa, pangsa pasar INTP sebesar 34,8%.

Baca Juga: Realisasi capex Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) baru capai Rp 550 miliar

Zamzami menilai, pelabuhan ini dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effect) kepada pembangunan-pembangunan lain di sekitar kawasan. Terlebih, kawasan Patimban akan menjadi segitiga emas di kawasan Jawa Barat, yang menghubungkan kawasan industri Bekasi, Karawang, dan Purwakarta serta Bandara Internasional Kertajati. “Multiplier effect kepada pembangunan-pembangunan lain dapat meningkatkan permintaan semen dan ready mix concrete (RMC),” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9).

Hal ini diamini oleh Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement. Marcos mengatakan, konstituen Indeks Kompas100 ini berkontribusi terhadap pembangunan Pelabuhan Patimban. “Pembangunan pelabuhan tersebut menggunakan semen ramah lingkungan produksi kami, yaitu semen slag,” ujar Marcos kepada Kontan.co.id.

Meski memiliki pabrik di Jawa Barat, Antonius memperkirakan pelabuhan anyar ini tidak akan berdampak terhadap rencana ekspor INTP. Sebab, jarak dari pabrik INTP menuju pelabuhan ini cukup jauh, kurang lebih 100 km.

Baca Juga: PSBB Jakarta akan diterapkan lagi, Indocement (INTP) tidak revisi target penjualan

Saat ini, INTP mengandalkan pabrik yang berada di Kalimantan Selatan untuk kegiatan ekspor. Di pabrik tersebut, INTP mempunyai pelabuhan tersendiri yang terkoneksi langsung dengan pabrik. Hal ini mendorong efisien dari sisi biaya distribusi.

Meski secara musiman pertumbuhan penjualan semen pada semester kedua biasanya lebih baik dari semester pertama, kondisi tersebut tidak berlaku untuk tahun ini. Zamzami mengatakan, selama  periode Januari-Agustus 2020, terdapat penurunan konsumsi semen yang cukup dalam, yakni -9,3% secara tahunan. Kemungkinan, konsumsi semen pun masih akan tertekan, salah satunya dengan adanya hari libur Lebaran yang dipindah ke akhir Desember 2020. 

Baca Juga: Pelabuhan Patimban beroperasi akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati