Indocement (INTP) Berharap Pemerintah Perketat Regulasi Impor Semen Hadapi Oversupply



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten semen mencatatkan penurunan laba sepanjang kuartal I-2024. Hal ini kental dengan isu oversupply yang tengah terjadi pada industri semen. Salah satunya yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan penurunan laba pada kuartal I-2024.

INTP mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 238,03 miliar. Keuntungan Indocement merosot 35,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan perolehan Rp 371,37 miliar.

Sekretaris Perusahaan INTP Dani Handajani berharap agar pemerintah memperketat penerapan regulasi larangan impor semen agar meminimalisir masalah oversupply semen dalam negeri.


"Untuk menyehatkan pasar semen di Indonesia, kami berharap komitmen pemerintah dalam penerapan kebijakan pelarangan impor semen," kata Dani kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).

Baca Juga: SIG Optimistis Permintaan Semen Akan Lebih Baik di Semester II-2024

Larangan itu diharapkannya hingga kondisi utilisasi pabrik semen secara nasional setidaknya mencapai angka lebih dari 80%.

"Kemudian, klinker serta moratorium kebijakan pendirian pabrik semen sampai kondisi utilisasi pabrik semen secara nasional mencapai angka lebih dari 80%," sambung dia.

Pasalnya, kata dia, utilisasi pabrik secara rata-rata di kisaran 55%-60% saja. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), produksi semen pada semester I-2023 sebesar 29,3 juta ton, dengan kebutuhan semen nasional mencapai 28 juta ton. 

Sedangkan, produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.

Baca Juga: Volume Penjualan Indocement (INTP) Naik 4,1% pada Kuartal I 2024

"Peningkatan signifikan kapasitas semen nasional melalui berdirinya pabrik-pabrik semen baru tidak diiringi pertumbuhan permintaan pasar yang memadai. Angka konsumsi semen per kapita Indonesia sendiri masih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi semen dunia," kata dia.

Informasi tambahan, data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan bahwa pada 2023 pasar semen domestik tumbuh 3,6% menjadi 64,02 juta ton dengan pasar semen kantong tumbuh 0,1% menjadi 45,44 juta ton dan pasar semen curah tumbuh 13,3% 18,58 juta ton. 

Kendati begitu, volume penjualan Semen Grobogan yang masuk konsolidasi INTP mulai awal 2024 diharapkan dapat memberikan sedikit peningkatan sekitar 1% year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati