Indocement (INTP) dan Merdeka Copper (MDKA) Akan Buyback Saham, Apa Kata Analis?



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dua emiten dari sektor basic material, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana akan melakukan aksi pembelian kembali saham atau buyback.

Teranyar, INTP mengumumkan rencana perpanjangan periode buyback. Periode pembelian ini akan dimulai sejak 7 Juni 2022 sampai dengan 6 September 2022.

INTP berencana melakukan buyback sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20% dari modal disetor. Adapun sesuai surat 069/2022, sisa dana yang masih dapat digunakan untuk melakukan buyback adalah Rp 728,02 miliar.

Sedangkan aksi buyback MDKA masih menunggu restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 10 Juni 2022. MDKA telah mengalokasikan dana untuk aksi tersebut maksimal sebesar Rp 600 miliar.

Baca Juga: KLBF dan MIKA Menggelar Buyback, Keduanya Punya Prospek Menarik

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menganalisis secara teknikal, saham MDKA masih berada di fase uptrend. Dia memproyeksikan MDKA punya potensi melanjutkan kenaikan jika mampu menguat di atas Rp 5.600 per saham.

 
INTP Chart by TradingView

Saham MDKA menutup perdagangan hari ini, Selasa (7/6), dengan melemah 2,83% ke level Rp 5.150 per saham. Berdasarkan data RTI, secara year to date (ytd) MDKA sudah melesat 34,22%.

"Tren kenaikan ini sejalan dengan pencapaian kinerja di kuartal pertama tahun ini, di tengah harga komoditas yang masih kokoh dan juga penurunan beban pokok pendapatan perseroan," jelas Ivan kepada Kontan, Selasa (7/6).

Senada, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mencermati MDKA masih bergerak dalam tren penguatan. Soal rencana buyback, dia menilai aksi ini menjadi penanda bahwa posisi kas perseroan cukup kuat.

Baca Juga: Prospek Emiten Semen Tergerus Tingginya Harga Batubara

Ditambah, MDKA tengah menjalin kerja sama dengan dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) untuk mengembangkan ekosistem baterai dan akuisisi Sulawesi Cahaya Minera, yang disebut sangat menjanjikan dalam pandangan Pandhu.

"Secara teknikal ada potensi MDKA bergerak kembali menguat dengan target terdekat di level all time high Rp 5.800, jika masih berlanjut potensi menuju kisaran Rp 6.400," paparnya.

Sedangkan saham INTP disebut tengah masuk dalam fase yang cenderung menurun dan sudah dimulai sejak November 2021. Menurut Ivan, tren ini seiringan dengan dominasi tekanan jual dari pelaku pasar.

 
MDKA Chart by TradingView

Baca Juga: Saham-Saham yang Banyak Diobral Asing pada Perdagangan Awal Juni 2022

Ivan bilang hal tersebut terjadi akibat penurunan laba bersih yang salah satunya dipengaruhi oleh peningkatan beban pokok di tengah tingginya harga batubara.

Pada akhir perdagangan hari ini, INTP ditutup turun 3,54% ke posisi Rp 9.550 per saham. Adapun sepanjang tahun berjalan INTP sudah ambles 21,07%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli