KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (
INTP) telah menyerap capex kurang lebih 15% dari total capex yang dicanangkan tahun ini yakni sebesar Rp1 triliun sampai dengan Rp1,1 triliun. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengatakan sebagian besar capex digunakan untuk penyelesaian proyek. "Alokasi dana sebagian besar digunakan untuk pemasangan bagian filter penangkap debu di salah satu pabrik kami di Citeureup dan penyelesaian proyek fasilitas penerimaan
refuse-derived fuel (RDF) di Citeureup juga persiapan pemasangan fasilitas PLN di pabrik Tarjun. Fasilitas RDF ini nantinya akan mengolah limbah menjadi bahan bakar," jelasnya kepada Kontan, Jumat (18/6).
Marcos mengatakan, proyek RDF berjalan sesuai jadwal dimana proses penyelesaian fasilitas pendukung penerimaan RDF tersebut masih berjalan. Pihaknya memperkirakan, proyek akan selesai di kuartal keempat tahun ini. Sementara itu, sampai dengan Mei 2021 volume penjualan INTP sudah mencapai 6,2 juta ton semen. Ia menyatakan jika pencapaian tersebut lebih tinggi 10% dari periode yang sama tahun lalu. Marcos menyatakan kenaikan tersebut disebabkan optimisme dunia usaha yang lebih baik dibandingkan dengan Mei tahun lalu dimana pandemi Covid-19 mulai tinggi.
Baca Juga: Volume penjualan Indocement (INTP) tumbuh 10% yoy di periode Januari-Mei 2021 Melihat optimisme tersebut, INTP menargetkan pertumbuhan penjualan bisa terjadi sampai 4% tahun ini. Sepanjang kuartal I 2021, INTP mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 3,43 triliun atau meningkat 2,26% dari pendapatan bersih kuartal pertama 2020 sebesar Rp 3,36 triliun. Namun demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INTP turun 12,26% atau setara Rp 351,31 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu pihaknya masih bisa mengantongi Rp 400,43 miliar.
dari segmentasi pemasukan, penjualan semen pihak ketiga masih menjadi kontributor utama pendapatan INTP. Indocement mencatat penjualan semen pihak ketiga senilai Rp3,15 triliun atau naik 3,63% yoy dari sebelumnya Rp3,04 triliun. Sedangkan penjualan semen pihak berelasi melonjak 60,32% tetapi dengan nominal lebih minimal senilai Rp48,21 miliar. Penjualan beton siap pakai dan penjualan agregat ke pihak ketiga turun masing-masing sebesar 18,23% dan 43,60%. INTP mencatatkan jumlah aset senilai Rp27,33 triliun atau turun 0,04% dari akhir tahun lalu Rp27,34 triliun. Liabilitas juga turun 7,04% menjadi Rp4,80 triliun dan ekuitas tumbuh 1,58% menjadi Rp22,52 triliun sejak awal tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .