Indocement jual 14 juta ton semen hingga Oktober



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) mencatat volume penjualan sebesar 1,7 juta ton semen domestik di Oktober 2017. Adapun year to date (ytd) Oktober 2017, total volume penjualan semen domestik INTP menjadi 14 juta ton.

Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos, Jumat (17/11). Melihat volume penjualan pada bulan-bulan sebelumnya, INTP memang mencatatkan kenaikan penjualan sejak Juli 2017.

Jika perbandingan dilakukan dengan bulan Juli 2017, Kontan mencatat pada Agustus 2017 kenaikan penjualan semen INTP melonjak 10%. Pada Juli hanya 1,46 juta ton, sementara di Agustus sebesar 1,61 juta ton. Sedangkan perbandingan antara Agustus tahun ini dengan Agustus tahun lalu tumbuh 3%.


Pada Agustus tahun lalu INTP hanya memperoleh penjualan 1,56 juta ton. Pada Oktober 2017, INTP berhasil mencatat volume penjualan sebesar 1,7 juta ton. Total penjualan per Oktober pun menjadi 14 juta ton.

Namun, melihat kinerja kuartal-III 2017, pendapatan INTP masih menurun 7,5% yoy menjadi Rp 10,51 triliun. Laba perusahaan pun turun 55,31% menjadi Rp 1,41 triliun. "Laba kami turun faktor utamanya adalah penurunan harga jual yang tidak bisa kami hindari akibat persaingan di pasar yang ketat,” tutur Antonius.

Meski demikian, Antonius bilang perusahaan optimis target penjualan akhir tahun akan tercapai. Dimuat Kontan sebelumnya, target pertumbuhan INTP secara year on year adalah sebesar 5%. Sebagai catatan, di 2016 INTP mencatat penjualan semen sebesar 16 juta ton untuk domestik, dengan pendapatan neto sebesar Rp 15,36 triliun.

Menghitung target pertumbuhan 5% tersebut, di akhir tahun nanti penjualan INTP diperkirakan akan berkisar Rp 16,12 triliun. Artinya, dari top line perusahaan, INTP masih harus mengumpulkan penjualan sebesar Rp 5,61 triliun lagi di kuartal terakhir 2017 ini.

Sebagai catatan, merujuk data Asosiasi Semen Indonesia, konsumsi semen year to date September 2017 naik 6,6% yoy menjadi 47,43 juta ton. Dari representasi tersebut, INTP menguasai pangsa pasar di kisaran 26%. “Potential market terbesar tetap ada di Jabodetabek dan Jawa Tengah,” tutur Antonius. Adapun di 2018 nanti, INTP masih optimis market semen akan tumbuh 4%-5%.

Untuk diketahui, anak Usaha Grup Salim ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,7 triliun di 2017. Sebagaimana disampaikan Antonius, sampai akhir tahun nanti perkiraannya belanja modal ini akan terserap sekitar 80%-90%. Sayangnya Antonius masih belum menjabarkan rencana anggaran capex di tahun 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati