Indocement mendekatkan pasokan ke pasar semen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk serius merambah ke segmen penjualan ritel untuk semen. Melalui cicit perusahaan, yakni PT Tiro Abadi Perkasa, emiten berkode saham INTP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sudah mengoperasikan dua gerai di Citeureup dan Cirebon Jawa Barat.

Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa, mengatakan, dalam waktu dekat ini belum ada rencana ekspansi penambahan gerai lagi. Keberadaan gerai tersebut sementara hanya untuk melayani konsumen sekitar pabrik. "Jadi bukan berupa supermarket bahan bangunan," ujar Antonius kepada KONTAN, Senin (9/4).

Tujuan pendirian gerai ritel tersebut juga untuk mempermudah penjualan ke desa-desa binaan di lingkungan pabrik Indocement Tunggal Prakarsa. Di dua gerai tersebut, produk yang dijual hanya semen. Sejauh ini kontribusi Tiro Abadi Perkasa ke induk perusahaan masih sangat kecil. "Kami bekerjasama dengan distributor yang memang bagian wilayah mereka," kata Antonius.


Sebagai pemanis, harga jual produk semen di gerai ritel lebih murah dibandingkan di wilayah lain. Dengan lokasi yang dekat dengan pabrik, tidak ada beban logistik terhadap harga jual. "Untuk gerai kami ada harga khusus, Kalau beli di distributor ada ongkos angkut dan (margin) keuntungan. Tetapi untuk masyarakat itu ada harga khusus," ujar Antonius.

PT Tiro Abadi Perkasa merupakan cucu usaha Indocement Tunggal Prakarsa yang dibentuk PT Dian Abadi Perkasa dan PT Sari Bhakti Sejati pada awal tahun 2017. Tiro Abadi menjadi wadah anak usaha Indocement Tunggal Prakarsa mengoptimalkan usaha khususnya penjualan ritel semen.

Menaikkan target

Persaingan bisnis semen yang semakin ketat tidak menciutkan nyali Indocement menargetkan pertumbuhan volume penjualan. "Kami punya outlook kurang lebih bertumbuh di level 6% dari sisi volume," ujar Antonius.

Tahun lalu, Indocement berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 16,1 juta ton. Dengan target peningkatan penjualan itu, maka tahun ini Indocement Tunggal Prakarsa diharapkan dapat meraih penjualan sebesar 17,06 juta ton.

Menurut Antonius, Jabodetabek dan Jawa Barat masih menjadi pasar paling penting bagi emiten ini. Kedua wilayah tersebut, menyerap penjualan semen yang cukup tinggi yakni dengan menguasai pangsa pasar antara 45% sampai 48%.

Sementara, untuk kinerja keuangan, Antonius tidak dapat membeberkan. "Kalau prediksi kinerja agak susah karena harga jual di kondisi oversupply ini membuat kami berusaha adu strategi dan penjualan," terang Antonius.

Berdasarkan pemberitaan KONTAN sebelumnya, Indocement Tunggal Prakarsa akan menaikkan harga jual di beberapa wilayah, berkisar antara 1% hingga 2% atau setara Rp 500 hingga Rp 1.000 per kantong semen. Hal ini seiring peningkatan harga batubara yang digunakan untuk produksi semen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi