Indocement revisi target penjualan



JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)  tengah berusaha mengejar target penjualan semen yang direvisi mencapai 16 juta ton hingga akhir tahun ini. Meski produsen semen ini mengakui target tersebut terbilang cukup berat dengan kondisi pasar semen saat ini. 

Maklum, saat ini, pasar semen di dalam negeri lagi kelebihan pasokan. Bayangkan saja, permintaan semen domestik saat ini hanya mencapai 60 juta ton per tahun. Tapi kapasitas produksi semen domestik melesat ke angka 90 juta ton per tahun. Ini artinya ada kelebihan pasokan semen di pasar nasional sebanyak 30 juta ton. 

Menurut Pigo Pramusakti, Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa,  pasokan semen yang berlebih membuat Indocement kesulitan mengejar target penjualan yang sebelumnya dipatok 17 juta ton di 2016 ini. "Realisasi sampai September 2016 baru 12,3 juta ton yang terjual,"  katanya kepada KONTAN, Kamis (24/11).


Musim hujan yang tengah berlangsung di kuartal IV ini   membuat penjualan semen Indocement menjadi terhambat. Makanya, manajemen perusahaan ini memproyeksi penjualan semen merek tiga roda ini jadi terpangkas menjadi 16 juta ton. 

Indocement berharap, pabrik semen ke 14 yang baru beroperasi di Citeureup, Jawa Barat bisa membantu merealisasikan target penjualan semen tersebut. 

Konsekuensinya, Indocement pun bakal mengistirahatkan tiga pabrik semen lainnya. Alasannya, ketiga pabrik tersebut tergolong boros energi sehingga bisa membuat beban perusahaan ini jadi membengkak. "Pabrik yang lama tersebut memang cenderung boros," ujarnya. 

Perusahaan ini juga akan mengoptimalkan penjualan, baik  di pasar domestik serta pasar ekspor. Namun Pigo tidak merinci besaran kontribusi dari masing-masing pasar tersebut bagi perusahaan ini.  

Namun, sejatinya INTP masih mengandalkan pasar domestik untuk penjualan. Soalnya di kuartal III tahun ini, kontribusi pendapatan dari pasar domestik sekitar 98,2%  dari total pendapatan Rp 11,3 triliun. Artinya, pendapatan dari pasar domestik sebesar Rp 11,1 triliun. Sisanya dari pasar ekspor. 

Lantaran pasokan semen di pasar domestik masih berlebih hingga 2023 nanti, manajemen Indocement pun cuma berani mematok target pertumbuhan 5% tahun depan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini