KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimistis konsumsi semen nasional akan meningkat signifikan pada tahun 2017 ini. Rasa percaya diri itu, salah satunya, dipicu oleh penjualan semen nasional di pasar domestik dari Januari sampai Oktober 2017 ini yang tumbuh 7,3% menjadi 54,19 juta ton. Sedangkan total penjualan domestik dan ekspor terkerek 8,8% menjadi 56,47 juta ton. "Kami berharap sampai dengan akhir tahun pertumbuhannya bisa sekitar 6%-7%," kata Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP kepada KONTAN (20/11). Namun, Antonius mewanti-wanti permasalahan saat ini musim hujan sudah tiba dimana curah hujan yang tinggi akan berpengaruh terhadap aktivitas pengiriman produk. Selain itu harga batubara yang terus melejit menjadi salah satu beban produksi yang besar bagi INTP. "Karena semua kiln membutuhkan batubara sebagai bahan bakar," ujar Antonius. Strateginya, perseroan ini bakal menjalankan kiln-kiln yang sudah dilakukan efisiensi. Adapun sampai Oktober ini volume penjualan INTP mencapai 14 juta ton. Sedangkan sampai akhir tahun ini perusahaan ini bakal mengalami peningkatan produksi sekitar 6%-7% juga. "Targetnya produksi 2017 di atas 17 juta ton," terang Antonius. Jumlah tersebut akan terserap sebagai penjualan INTP tahun ini. Asal tahu saja, tahun lalu total volume penjualan INTP baik pasar lokal maupun ekspor ialah 16,43 juta ton. Jika berkaca pada target 6%-7% maka, diproyeksikan INTP mampu menjual 17,41 juta tol-17,58 juta ton sampai akhir tahun ini.
Indocement targetkan bisa 17,5 juta ton semen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimistis konsumsi semen nasional akan meningkat signifikan pada tahun 2017 ini. Rasa percaya diri itu, salah satunya, dipicu oleh penjualan semen nasional di pasar domestik dari Januari sampai Oktober 2017 ini yang tumbuh 7,3% menjadi 54,19 juta ton. Sedangkan total penjualan domestik dan ekspor terkerek 8,8% menjadi 56,47 juta ton. "Kami berharap sampai dengan akhir tahun pertumbuhannya bisa sekitar 6%-7%," kata Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP kepada KONTAN (20/11). Namun, Antonius mewanti-wanti permasalahan saat ini musim hujan sudah tiba dimana curah hujan yang tinggi akan berpengaruh terhadap aktivitas pengiriman produk. Selain itu harga batubara yang terus melejit menjadi salah satu beban produksi yang besar bagi INTP. "Karena semua kiln membutuhkan batubara sebagai bahan bakar," ujar Antonius. Strateginya, perseroan ini bakal menjalankan kiln-kiln yang sudah dilakukan efisiensi. Adapun sampai Oktober ini volume penjualan INTP mencapai 14 juta ton. Sedangkan sampai akhir tahun ini perusahaan ini bakal mengalami peningkatan produksi sekitar 6%-7% juga. "Targetnya produksi 2017 di atas 17 juta ton," terang Antonius. Jumlah tersebut akan terserap sebagai penjualan INTP tahun ini. Asal tahu saja, tahun lalu total volume penjualan INTP baik pasar lokal maupun ekspor ialah 16,43 juta ton. Jika berkaca pada target 6%-7% maka, diproyeksikan INTP mampu menjual 17,41 juta tol-17,58 juta ton sampai akhir tahun ini.