JAKARTA. PT Indofarma (Persero) Tbk bakal mencari sumber pendanaan segar melalui penerbitan medium term notes (MTN). Dalam waktu dekat, emiten pelat merah dengan kode saham INAF ini bakal mengeksekusi rencananya tersebut. "Kami akan menerbitkan MTN Rp 160 miliar," tandas Direktur Utama Indofarma Arief Budiman, (2/12). Aksi korporasi ini telah memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, rencananya MTN ini bakal diterbitkan pada tanggal 10 Desember mendatang. Arief menambahkan, perolehan dari penerbitan MTN ini akan digunakan untuk mendanai belanja modal atau capital expenditure (capex) Indofarma tahun depan. Capex Indofarma tahun depan sebesar Rp 135 miliar. Sebagian besar capex tersebut, tepatnya Rp 95 miliar dianggarkan untuk keperluan pengembangan pabrik. Sementara, sisanya akan digunakan untuk pembelian mesin-mesin produksi guna menunjang pabrik tersebut. MTN ini memiliki tenor selama tiga tahun. "Bunganya juga lebih murah, sembilan koma sekian persen," pungkas Arief. Dengan belanja modal tersebut, manajemen berharap mampu merealisasi target pendapatan tahun depan yang dipatok pada angka Rp 1,7 triliun. Sementara, target laba bersihnya ada di angka Rp 40 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indofarma akan terbitkan MTN Rp 160 miliar
JAKARTA. PT Indofarma (Persero) Tbk bakal mencari sumber pendanaan segar melalui penerbitan medium term notes (MTN). Dalam waktu dekat, emiten pelat merah dengan kode saham INAF ini bakal mengeksekusi rencananya tersebut. "Kami akan menerbitkan MTN Rp 160 miliar," tandas Direktur Utama Indofarma Arief Budiman, (2/12). Aksi korporasi ini telah memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, rencananya MTN ini bakal diterbitkan pada tanggal 10 Desember mendatang. Arief menambahkan, perolehan dari penerbitan MTN ini akan digunakan untuk mendanai belanja modal atau capital expenditure (capex) Indofarma tahun depan. Capex Indofarma tahun depan sebesar Rp 135 miliar. Sebagian besar capex tersebut, tepatnya Rp 95 miliar dianggarkan untuk keperluan pengembangan pabrik. Sementara, sisanya akan digunakan untuk pembelian mesin-mesin produksi guna menunjang pabrik tersebut. MTN ini memiliki tenor selama tiga tahun. "Bunganya juga lebih murah, sembilan koma sekian persen," pungkas Arief. Dengan belanja modal tersebut, manajemen berharap mampu merealisasi target pendapatan tahun depan yang dipatok pada angka Rp 1,7 triliun. Sementara, target laba bersihnya ada di angka Rp 40 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News