KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu tantangan besar Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah masih terbatasnya jumlah testing harian. Padahal, testing menjadi salah satu indikator penting untuk menggambarkan situasi pandemi di suatu tempat. Salah satu perusahaan yang menyediakan fasilitas tes Covid-19 adalah PT Indofarma Tbk (
INAF). INAF memiliki fasilitas
travel healthcare yang melayani
screening dan
tracing Covid-19 di 28 bandara dan 44 stasiun kereta api di Indonesia. Tentunya perusahaan ini menyediakan jasa tes Covid-19 berupa swab antigen senilai Rp 200.000 dan swab PCR sebesar Rp 800.000. Sekretaris Perusahaan Indofarma Wardjoko Sumedi menyampaikan, alat pendeteksi Covid-19 yang dipasarkan oleh INAF disuplai oleh manufaktur dan distributor lokal lewat skema
trading dan
original equipment manufacturing (OEM). Produk tersebut meliputi
rapid test antigen Covid-19 dan reagen PCR kit dengan skema
trading serta
viral transport medium dengan skema OEM bermerek dagang INA-VTM.
“Merek dagang ini sudah memiliki izin edar dari Kemenkes RI,” ujar Wardjoko, Selasa (13/7). Selain itu, INAF juga merakit sendiri alat pendeteksi Covid-19 di fasilitas produksi milik perusahaan. Produk yang dimaksud meliputi SMART diagnostic SARS-CoV-2 Antibody IgM/IgG Rapid Test yang merupakan alat tes deteksi antibody IgG/IgM Covid-19 yang sudah punya izin edar dari Kemenkes. Kemudian, ada produk tes antigen Covid-19 dengan menggunakan sampel specimen saliva yang sekarang dalam proses registrasi di Kemenkes.
Baca Juga: Pemerintah harus berdayakan BUMN siapkan ketersediaaan obat untuk mengatasi Covid INAF turut mengimpor alat pendeteksi Covid-19 yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Di antaranya adalah PCR kit dari Korea dengan skema
trading, rapid test antibody test dari China dengan skema OEM,
rapid test antibody test dari Korea dengan skema OEM yang sedang dalam tahap persiapan peluncuran produk, serta PCR kit dari Korea dengan skema OEM yang sedang diproses registrasi di Kemenkes. Wardjoko melanjutkan, INAF telah mendapatkan izin untuk memproduksi peralatan imunologi dan mikrobiologi yang salah satu di antaranya adalah untuk jenis
rapid test Covid-19. Hal ini didasari oleh Surat Kementerian Kesehatan RI No. FK.01.02/VI/1115-e/2020 tanggal 7 Agustus 2020. Berbagai strategi pun diterapkan oleh INAF dalam upaya memproduksi alat tes Covid-19 secara mandiri. Salah satunya adalah melakukan proses perakitan alat tes Covid-19 SMART Diagnostic SARS-CoV-2 Antibody IgM/IgG Rapid Test di fasilitas produksi alat kesehatan INAF.
Kemudian, memaksimalkan sumber daya yang telah dimiliki oleh INAF melalui pengembangan produk baru yang menggandeng mitra yang memiliki kompetensi untuk bekerja sama dan melakukan transfer pengetahuan. “Salah satu langkah konkret kami dengan mengembangkan alat tes antigen Covid-19 dengan mitra PT Achico AG asal Swiss melalui PT Achiko Medika Indonesia,” ungkap dia.
Tak ketinggalan, INAF juga bersinergi dengan Bio Farma dan Kimia Farma dalam
holding BUMN farmasi dalam pengembangan alat kesehatan, baik untuk produk alat tes Covid-19 maupun non Covid-19. Wardjoko juga menyatakan, dalam kerja sama suplai produk jadi alat tes Covid-19, pihaknya berupaya maksimal agar hal tersebut dilakukan dengan mitra lokal yang telah memiliki izin edar alat kesehatan dalam negeri (AKD) demi meningkatkan tingkat produksi dan mengurangi ketergantungan impor. Kerja sama dengan mitra lokal juga dilakukan guna menaikkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk-produk alat kesehatan milik INAF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .