Indofarma (INAF) lakukan penyesuaian target kinerja tahun 2020 karena wabah corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah corona berimbas ke semua industri tak terkecuali farmasi. Hal ini membuat PT Indofarma Tbk (INAF) turut menghitung ulang target yang dibidik di awal tahun.

Direktur Keuangan Indofarma, Herry Triyatno mengatakan saat ini INAF sedang melakukan penyesuaian target 2020 sehubungan dengan Covid-19.

"Masih diskusi terkait dampak corona secara detail. Perubahan penjualan dan biaya tentunya bisa membuat koreksi menjadi lebih baik atau sebaliknya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/5).


Baca Juga: Ini penjelasan Indofarma soal beban pokok penjualan yang membengkak di kuartal I 2020

Herry memperkirakan penjualan pharma non-Covid akan turun. Adapun untuk yang obat Ethical Covid diprediksi meningkat karena Indofarma sebagai salah satu perusahaan farmasi yang menjual obat corona, Oseltamivir ke rumah sakit rujukan Corona.

Namun penjualan obat corona belum bisa menopang segmen obat ethical INAF secara konsolidasi mengingat sulitnya mendapatkan bahan baku obat corona.

Herry bilang, Indofarma berharap dari segmen alat kesehatan. Di sepanjang tahun ini, meski segmen alat kesehatan turun di kuartal I 2020 dari Rp 64,01 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 22,73 miliar, Herry menyatakan perlahan pemesanan alkes terus bertumbuh.

Sebelumnya, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Selasa (21/4) Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menjelaskan dalam roadmap menjadi BUMN Alkes, INAF akan memproduksi produk medis sekali pakai seperti jarum suntik, benang bedah, peralatan infus.

Selain itu INAF juga produksi alkes electro medical device, untuk cuci darah dan akan produksi ventilator. Adapun emiten farmasi pelat merah ini juga akanĀ  produksi rapid test kehamilan, demam berdarah, HIV, dan korona.

Di sepanjang tahun ini, Herry mengatakan, agar segmen alat kesehatan efisien dalam investasi, kegiatan manufaktur akan bekerja sama dengan pihak ketiga. "Sedangkan trading, oem dan assembling dilakukan internal INAF sendiri," kata Herry.

Baca Juga: Beban pokok menanjak, INAF masih rugi Rp 21,43 miliar di kuartal I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat