Indofarma (INAF) mengaku siap distribusi vaksin Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota holding BUMN farmasi, PT Indofarma Tbk (INAF) menyatakan kesiapannya untuk melakukan distribusi vaksin Covid-19.

Direktur Keuangan PT Indofarma Tbk Herry Triyatno mengatakan, perusahaan melalui anak usahanya,  PT Indofarma Global Medika (IGM), telah menyiapkan sarana prasarana rantai dingin di setiap cabang untuk menyimpan dan mendistribusikan vaksin.

“Dari kami, anak usaha PT Indofarma Global  Medika yang akan ikut mendistribusikan (vaksin Covid-19),” kata Herry kepada Kontan.co.id, Selasa (8/12).


IGM memang bukan pemain baru di bidang distribusi vaksin. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, IGM telah mendistribusikan vaksin-vaksin produksi Bio Farma mulai dari vaksin polio, hepatitis, dan lain-lain ke sasaran distribusi seperti rumah sakit, dinas kesehatan, dan klinik vaksinasi sejak tahun 2013 lalu.

Saat ini cabang distribusi IGM berjumlah 29 cabang di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebagai perusahaan yang mendistribusikan vaksin, IGM telah mengantongi sertifikat cold chain product atau CCP.

Baca Juga: Vaksin Sinovac dan window dressing mendorong penguatan IHSG dua hari ini

Sejauh ini, proses pengadaan vaksin Covid-19 oleh pemerintah sudah mulai berjalan. Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya,  PT Bio Farma (Persero) telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac yang berasal dari China. Rencananya, Bio Farma akan kembali mendatangkan 1,8 juta dosis vaksin pada Januari 2021 mendatang.

Berdasarkan proyeksi Bio Farma, pelaksanaan distribusi vaksin sudah dimulai pada Februari 2021 mendatang setelah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).

Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto dalam paparan virtual yang berlangsung pada Selasa (8/12).

Meski begitu, Herry mengaku belum mendapatkan arahan detail soal rencana pelaksanaan distribusi vaksin Sinovac. Oleh karenanya, ia mengaku belum bisa menaksir proyeksi dampak pelaksanaan distribusi vaksin Covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Sebagai informasi, INAF mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 28,39% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 583,53 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 749,25 miliar di Januari-September 2020.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham KAEF dan INAF usai terbang di hari kemarin

Seiring penjualan bersih yang bertumbuh, INAF berhasil menekan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih ke angka Rp 18,88 miliar di  sepanjang Januari-September 2020. Sebelumnya, rugi bersih perusahaan mencapai Rp 34,84 miliar pada periode sama tahun lalu.

Mengutip data RTI, saham INAF menguat 11,58% ke angka Rp 4.720 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (8/12). Sementara itu, secara year-to-date (ytd), saham emiten pelat merah  tersebut mengalami kenaikan hingga 442,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto