Indofarma (INAF) Targetkan Pendapatan Rp 1,86 Triliun Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) memproyeksikan kinerja akan tumbuh signifikan di tahun 2023. INAF menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,86 triliun atau tumbuh 63,36% di tahun ini. Sementara, target laba bersih sebesar Rp 5,1 miliar hingga akhir tahun 2023.

“Indofarma akan fokus pada kelompok produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kapabilitas yang dimiliki, optimalisasi pasar export dan pemanfaatan fasilitas pabrik untuk produksi Natural Extract yang telah tersertifikasi CPOTB, Halal dan HACCP” ujar Direktur Utama Indofarma Agus Heru Darjono dalam paparan publik atau public expose pada Rabu (31/5).

Agus mengatakan, Indofarma akan melakukan perubahan strategi atau shifting strategy dengan mengubah cara pendekatan dari hanya Business to Consumer (B to C) menjadi Business to Business (B to B) dengan pola partnership dalam proses produksi dan pemasaran.


Baca Juga: Perkuat Distribusi, Indofarma (INAF) Bekerja Sama Dengan Bintang Kencana Artha

Selain itu, Indofarma tengah menggarap beberapa kerja sama B2B untuk mengoptimalkan penjualan dan utilisasi fasilitas produksi.

"Selain melakukan restrukturisasi keuangan dan operasional, dengan strategi B2B akan memberikan percepatan bagi Indofarma untuk jadi perusahaan sehat," tuturnya.

Adapun, hingga bulan Mei 2023, Shifting strategy telah direalisasikan dalam beberapa kerjasama Business to Business (B to B). Diantaranya melalui penandatangan kerjasama distribusi dengan PT Bintang Kencana Artha (BAK).

Serta lakukan perjanjian kerjasama produksi dan pemasaran dengan PT Quantum Laboratoris Internasional, perjanjian kerjasama toll manufacturing dengan PT Rama Emerald Multi Sukses dan kolaborasi dengan Smesco Indonesia dalam peningkatan pemasaran produk koperasi dan usaha kecil menengah berbasis teknologi, guna optimalisasi.

Agus menyampaikan bahwa B2B partnership ini merupakan salah satu kunci strategi Indofarma dalam upaya penyehatan kinerja dan untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan usaha ke depan.  

“Kerja sama ini bagian dari inisiatif strategis untuk memperkuat bisnis manufaktur, jaringan distribusi untuk memastikan ketersediaan produk di seluruh Indonesia," terangnya.

Agus mengatakan Indofarma memiliki kapasitas manufacturing yang luar biasa dan saat ini hanya menggunakan sekitar 25% diharapkan dengan strategi ini akan meningkatkan sekitar 60%.

Baca Juga: Indofarma (INAF) Memperoleh Pinjaman Rp 157 Miliar dari Bio Farma

 
INAF Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat