CILEGON. PT Indoferro mengembangkan sayap bisnisnya dengan mengintegrasikan industri baja dan stainless steel. Setelah rampung membangun unit pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) pig iron dan nickel pig iron (NPI), anak usaha Growth Steel Group ini berencana merambah ke lini bisnis yang lain, mulai akuisisi areal pertambangan hingga pembangunan pabrik stainless steel. Radius Suhendra, Direktur Utama Indoferro, menargetkan, industri pertambangan tersebut sudah dapat terintegrasi pada tahun 2016 mendatang. "Nilai investasi keseluruhan proyek ini belum pasti. Namun, kami perkirakan minimal US$ 800 juta karena investasi di hulu akan cukup besar," ujar dia ketika menerima kunjungan media di Cilegon, Sabtu (19/20). Menurut Radius, awal tahun depan, perusahaannya juga akan melanjutkan proyek pembangunan smelter yang memiliki produk akhir feronikel alloy. Fasilitas itu ditargetkan beroperasi tahun 2015.
Indoferro integrasikan bisnis dari hulu ke hilir
CILEGON. PT Indoferro mengembangkan sayap bisnisnya dengan mengintegrasikan industri baja dan stainless steel. Setelah rampung membangun unit pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) pig iron dan nickel pig iron (NPI), anak usaha Growth Steel Group ini berencana merambah ke lini bisnis yang lain, mulai akuisisi areal pertambangan hingga pembangunan pabrik stainless steel. Radius Suhendra, Direktur Utama Indoferro, menargetkan, industri pertambangan tersebut sudah dapat terintegrasi pada tahun 2016 mendatang. "Nilai investasi keseluruhan proyek ini belum pasti. Namun, kami perkirakan minimal US$ 800 juta karena investasi di hulu akan cukup besar," ujar dia ketika menerima kunjungan media di Cilegon, Sabtu (19/20). Menurut Radius, awal tahun depan, perusahaannya juga akan melanjutkan proyek pembangunan smelter yang memiliki produk akhir feronikel alloy. Fasilitas itu ditargetkan beroperasi tahun 2015.