Indofood CBP (ICBP) segera terbitkan global bond, bagini kata para analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menerbitkan obligasi global dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) dianggap tidak akan membebani perusahaan. 

Asal tahu saja, ICBP dikabarkan akan menerbitkan global bond sebesar US$ 1,5 miliar. Dana tersebut akan digunakan anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk membiayai kembali pinjaman perbankan sehubungan dengan akuisisi Pinehill Compony Limited.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Putu Chantika mengatakan, setelah akuisisi Pinehill memang tingkat net gearing ICBP meningkat. "Namun di sisi lain, ICBP juga memiliki cash flow yang positif serta posisi kas yang kuat," kata dia kepada kontan.co.id, Jumat (4/6).


Seperti diketahui, pada Agustus 2020, ICBP berhasil mengakuisisi Pinehill senilai US$ 3 miliar. Sebagian besar biaya akuisisi itu diperoleh dari pinjaman sindikasi bank.

Baca Juga: Begini tujuan penerbitan global bond Indofood CBP (ICBP)

Karenanya, Chantika menilai, seharusnya pelaku pasar pasar akan menyambut positif penerbitan obligasi global ini. Hal tersebut seiring dengan alokasi yang akan digunakan dari hasil penerbitan itu.

Walaupun keberadaan obligasi ini diperkirakan akan menyebabkan peningkatan beban bunga ICBP, namun obligasi tersebut juga akan memperpanjang profil jatuh tempo utang perusahaan. Sehingga hal ini diharapkan dapat menjaga likuiditas dan posisi kas ICBP di tahun-tahun mendatang.

Meskipun belum mendapatkan rincian tentang struktur obligasi, NH Korindo memproyeksikan ICBP akan mendapatkan tingkat kupon yang menarik. "Dengan rating investment grade dapat diartikan perusahaan masih memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik," kata dia. 

Adapun perusahaan telah memperoleh hasil pemeringkatan dengan peringkat Baa3 dan BBB-, masing-masing dari Moody’s Investor Service dan Fitch Ratings.

Senada, analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen bilang, penerbitan global bond ini akan membuat tingkat bunga yang harus dibayar ICBP lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman bank.

Untuk ke depannya, akuisisi Pinehill juga akan mendongkrak penjualan perusahaan. Sebabnya, ada potensi dari Pinehill dengan pangsa pasar yang besar dan jumlah konsumsi mi instan yang lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia.

 
ICBP Chart by TradingView

"Saat ini di wilayah pemasaran cakupan Pinehill, yakni Nigeria, Arab Saudi, dan lainnya apabila dijumlah konsumsi masyarakat hanya 12 bungkus mi instan per tahun. Sedangkan di Indonesia 50 bungkus per tahun sehingga ada potensi bagi pertumbuhan penjualan," jelasnya.

Karenanya, Helen merekomendasikan untuk beli ICBP dengan target harga 11.000. Serupa, Chantika juga merekomendasikan beli dengan target harga 12.150 per saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (4/6) saham ICBP ditutup melemah 2,87% ke level Rp 8.450

Selanjutnya: Pasar obligasi tetap prospektif hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari