KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menuai keuntungan hasil akuisisi Pinehill, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) bukukan kinerja yang kuat sepanjang 2020. Equity Analyst Sinarmas Sekuritas, Elvira Natalia dalam risetnya menjelaskan ICBP membukukan pendapatan sepanjang 2020 sebesar Rp 46,6 triliun atau tumbuh 10,3% secara tahunan (yoy). "Realisasi itu sejalan 102,1% dan 101,6% dengan perkiraan dan konsensus kami," tulisnya.
Segmen mi memimpin pertumbuhan atau setara 15% yang termasuk kinerja empat bulan dari Pinehill, diikuti oleh pertumbuhan produk susu sebesar 3%, makanan ringan 11%, penyedap makanan 22%, nutrisi dan makanan khusus sebesar 2%. Sementara segmen minuman turun 33% karena asupan produk luar rumah turun akibat pemerintah memberlakukan beberapa peraturan ketat yakni pembatasan mobilitas pada tahun 2020.
Baca Juga: Indofood buka owongan kerja April 2021, terbuka untuk S1 dan D3 Gross profit margin (GPM) meningkat 280bps menjadi 36,9%, kenaikan tersebut berasal dari margin yang kuat dari Pinehill dan margin EBIT naik menjadi 19,7%. Keuntungan valas sebesar Rp 763 miliar dibukukan dari hutang dalam mata uang asing. ICBP mencatat pendapatan pada kuartal IV tahun 2020 sebesar Rp 12,7 triliun atau tumbuh 17,5% secara kuartalan (qoq) dan 34,1%
year on year (yoy). Dari sana, Pinehill berkontribusi sebesar Rp 3,1 triliun dari pendapatan di Timur Tengah dan Afrika. "Meskipun menghadapi biaya RM lebih tinggi sebagai harga komoditas lunak perlahan-lahan meningkat, margin yang kuat dari Pinehill menghasilkan GPM campuran yang solid, tumbuh sebesar 150 bps qoq dan 530 bps yoy menjadi 38,4% dan margin EBIT mencapai 21,8% di kuartal ini," jelasnya. Secara keseluruhan, laba inti mencapai Rp 1,4 triliun atau tumbuh 14,5% qoq dan 14,5% yoy. Pihaknya melihat bahwa konsolidasi penuh dari Pinehill akan menghasilkan ICBP yang lebih tinggi profitabilitas ke depan.
Baca Juga: Saham Manufaktur Loyo Meski Industri Menggeliat, Investor Belum Seoptimis Pebisnis ICBP Chart by TradingView
Untuk panduan FY21, ICBP mengharapkan pertumbuhan pendapatan 19%-21% dengan margin EBIT 18%-20%. Anggaran belanja modal dialokasi sebesar Rp 4,5 triliun dengan rencana penggunaan mayoritas untuk meningkatkan kapasitas bumbu mi dan makanan. Elvira bilang, walaupun manajemen tidak mengungkapkan detail hasil Pinehill, ICBP yakin kinerjanya tetap konsisten dan kemungkinan akan mencapai pedoman rata-rata 2 tahun sebesar Rp 1,8 triliun. Sinarmas Sekuritas merekomendasikan beli untuk saham ICPB dengan target harga Rp 12.000. "Target harga kami berasal dari 20,8x FY21F PE. Risiko sisi negatif: lebih lemah dari perkiraan daya beli dan kekurangan keuntungan terjamin Pinehill," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli