KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital, PT Indointernet Tbk atau Indonet (
EDGE) optimistis bisnis data center bertumbuh. Pasalnya, kebutuhan data center di Indonesia terus didorong oleh tingginya permintaan, baik dari pemain hyperscale global maupun perusahaan lokal. Hal ini yang juga dirasakan oleh EDGE hingga kuartal pertama 2023. Menurut laporan terbaru Global Data Centre Outlook JLL. Tercatat sebesar 79% dari keseluruhan permintaan, hyperscaler. (terutama penyedia layanan cloud global) dan edge data centres (fasilitas lebih kecil yang terletak lebih dekat dengan pemukiman serta infrastruktur yang dilayani oleh mereka) memimpin sebagai segmen pasar yang mengalami pertumbuhan paling cepat. Menurut JLL, pasar hyperscale diperkirakan akan tumbuh 20% dari tahun 2021 hingga 2026, karena semakin banyak perusahaan teknologi berupaya memenuhi permintaan yang melonjak untuk kebutuhan pengolahan dan penyimpanan data.
Baca Juga: EDGE DC Topping Off Pembangunan Data Center Kedua, Targetnya Rampung Akhir Tahun Ini Dengan lebih dari 300 situs hyperscale baru yang sedang dikembangkan secara global saat ini, jumlah tersebut diperkirakan akan melampaui angka 1.000 pada akhir tahun 2024 – naik dari sekitar 500 situs sejak lima tahun lalu. Penggunaan pusat data di Asia akan terus berlanjut meskipun terdapat hambatan ekonomi yang disebabkan oleh beberapa faktor termasuk penggunaan media sosial yang berkelanjutan di China (938 juta pengguna) dan India (467 juta pengguna). Chief Executive Office EDGE DC Stephanus Oscar mengatakan, permintaan data center masih terus bertambah dari berbagai industri. "Terutama bisnis yang membutuhkan layanan colocation dengan skalabilitas tinggi dan latensi rendah di pusat kota," kata Stephanus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/8). Salah satu pilar usaha EDGE adalah data center. Lini usaha ini berhasil berkembang pesat dan membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 168% menjadi Rp 186,7 miliar pada tahun 2022. Kenaikan yang signifikan ini ditopang oleh pendapatan EDGE 1 DC yang berhasil mencapai 80% perolehan kontrak dari total kapasitas sampai dengan akhir tahun 2022 Stephanus menambahkan, untuk data center EDGE yang pertama yakni EDGE1 telah mencapai okupansi 100%. Sebagai tambahan informasi, EDGE sudah memiliki satu gedung data center yang beroperasi di pusat kota Jakarta yaitu EDGE1 dengan kapasitas 6 MW. Kini EDGE tengah melakukan pembangunan data center kedua yaitu EDGE2, melalui anak perusahaannya EDGE DC (PT Ekagrata Data Gemilang).
EDGE2 yang ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini dibangun dengan total kapasitas 23 MW IT load dan berlokasi kurang lebih 3 KM dari data center pertama kami EDGE1 yang terletak di pusat kota Jakarta. Indointernet sendiri melayani berbagai tipe bisnis mulai dari Cloud Computing, Content Delivery Network (CDN), Industri Finansial, penyedia jasa internet dan lainnya.
Ke depannya, EDGE akan terus melayani kebutuhan pelanggan dari berbagai sektor melalui solusi data center yang berfokus pada latensi rendah dan terhubung ke berbagai platform digital. Pada kuartal pertama tahun 2023, EGDE mencatatkan kinerja keuangan yang baik. EDGE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp225,4 miliar atau meningkat 24,9% dibandingkan realiasai pendapatan pada kuartal I-2022. Begitu juga dengan laba bersih, angkanya tumbuh hingga 67% dibandingkan kuartal I-2022 menjadi Rp 57,4 miliar. Sementara itu, EDGE mengincar pertumbuhan pendapatan hingga dua digit sampai tutup tahun nanti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .