Indointernet (EDGE) Optimistis Memandang Prospek Bisnis pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indointernet Tbk (EDGE) mengincar pertumbuhan bisnis positif di tahun 2024. Pihaknya ingin mencapai kenaikan pendapatan maupun laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sekretaris Perusahaan Indointernet Donauly Elena Situmorang menyatakan, prospek bisnis EDGE di tahun ini didorong oleh pengoperasian data center EDGE2 milik perseroan. 

“Dengan mulai beroperasinya data center EDGE2, kami berkeyakinan bahwa Perseroan dapat membukukan kenaikan pendapatan maupun laba di tahun 2024,” ungkap Donauly, kepada Kontan.co.id, pekan lalu. 


Manajemen EDGE menyebutkan bahwa segmen bisnis data center akan tetap menjadi penggerak utama pertumbuhan bisnis di tahun ini. Adapun, saat ini EDGE tengah berfokus merampungkan pembangunan EDGE2 yang terletak di area Kuningan, dengan jarak kurang dari 3KM dari EDGE1. 

Baca Juga: Indointernet (EDGE) Optimistis Target Pertumbuhan Dua Digit pada 2023 Tercapai

EDGE2, dengan kapasitas 23MW dan 3,400 rak, akan menjadi bagian dari virtual campus bersama dengan EDGE1. Hal ini memungkinkan pelanggan EDGE2 untuk memanfaatkan kepadatan jaringan dan pertukaran internet yang sudah tersedia di EDGE1, dan sebaliknya. 

Selain itu, pelanggan juga akan mendapatkan keuntungan dari konektivitas dengan latensi rendah karena lokasi data center yang strategis, dekat dengan pusat teknologi dan keuangan Indonesia, yang didukung oleh beberapa jalur serat optik dari berbagai penyedia layanan yang terhubung ke lokasi tersebut.

Di sisi lain, EDGE juga memfokuskan layanan pada multi konektivitas dan data center. 

“EDGE terus mengembangkan layanan multi konektivitas, melalui Cloud Exchange dan Crosslink, untuk memenuhi kebutuhan konektivitas pelanggan dengan menghubungkan koneksi internet ke berbagai platform digital seperti data center dan multi cloud global,” jelasnya. 

Ketika ditanya terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun 2024, Donauly tak menyebutkan detail berapa besaran capex yang dianggarkan, namun capex tersebut akan difokuskan untuk 

penyelesaian pembangunan EDGE2 fase 1 dan potensi pengembangan fase selanjutnya. 

“Selain itu, digunakan untuk pengembangan jaringan network Perseroan dan pembelian perangkat untuk pengembangan digitalisasi network perseroan,” paparnya. 

Merujuk laporan keuangan, pendapatan bersih EDGE bertumbuh 14,66% year on year (YoY) menjadi Rp 698,47 miliar per September 2023. Di mana, pada posisi yang sama tahun lalu pendapatan bersih EDGE sebesar Rp 609,16 miliar. 

Baca Juga: GTS Internasional (GTSI) Optimistis Kinerja Moncer di 2024, Ini Sentimennya

Pendapatan bersih EDGE dikontribusi dari layanan cloud sebesar Rp 269,68 miliar. Kemudian disusul oleh data center dan konektivitas masing-masing senilai Rp 254,12 miliar dan Rp 155,10 miliar. 

EDGE juga mendapatkan pundi-pundi rupiah dari layanan terkelola Rp 12,43 miliar dan pendapatan lain-lain senilai Rp 7,12 miliar. 

Hingga akhir September 2023, EDGE mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 178,54 miliar. Angka ini bertumbuh dibandingkan sebelumnya Rp 111,87 miliar pada periode yang sama tahun 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi