Indolok Bakti Utama Harapkan Pertumbuhan Kinerja 30% di Akhir 2024



KONTAN.CO.ID - CIBITUNG. Perusahaan produsen dan distributor alat perlengkapan keselamatan (safety), security (keamanan) dan penyelamatan (rescue), PT Indolok Bakti Utama, berharap ada pertumbuhan penjualan minimal 30% di akhir 2024. 

Ditemui dalam sesi kunjungan pabrik Indolok Bakti Utama dan peluncuran produk baru, Presiden Direktur Indolok Bakti Utama Rahmat Rezki menuturkan permintaan sistem keselamatan dan keamanan masih sangat bagus dan potensial. 

"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, kami rasa pertumbuhan terus terjadi dan permintaan meningkat. Hal ini juga sejalan dengan tumbuhnya industri dimana banyak gedung-gedung dan pabrik yang dibangun, dari sana kami pun mendapatkan customer kami. Customer korporat, perusahaan dan pabrik ini yang menggerakan bisnis kami," urainya saat ditemui di Cibitung, Rabu (2/10).  


Rahmat Rezki melanjutkan, masa terberat yang dilalui oleh Perusahaan adalah masa Covid-19 dimana banyak pabrik dan perusahaan berhenti beroperasi. Namun demikian, Perusahaan sudah melalui masa rebound dengan mencetak pertumbuhan 43% pada akhir 2023 dibandingkan dengan 2022. 

Melalui tiga produk Alat Pemadam Api Ringan (APAR) baru yang diluncurkan hari ini, Rahmat Rezki mengakui tidak memasang target penjualan tertentu. Hingga kini kontribusi penjualan tertinggi masih disumbang dari produk keamanan seperti outdoor perimeter, kca anti peluru, terror protection, road blocker, hingga jaringan dan solusi integrasi kemananan seperti CCTV, access control, management control, building control, evelator system, dan lainnya. 

Lalu porsi pendapatan selanjutnya banyak disumbang dari penjualan produk berkenaan dengan api, yaitu fire system, integration fire, hydrant, hingga penyelamatan (rescue) pasca gempa dan lainnya. Semua jenis produk tersebut  dipesan secara pesanan (custom) berdasarkan kebutuhan tiap perusahaan. 

Porsi pendapatan yang diterima dari segmen APAR lebih kecil bisa dibandingkan dua segmen lain. Dia menyebutkan, segmen APAR Kurang lebih menyumbang porsi pendapatan sekitar 20% terhadap total pendapatan. 

Dengan begitu, alih-alih menetapkan target penjualan, Rahmat ingin mengedukasi pengguna dan masyarakat terlebih dulu melalui peluncuran APAR premium Lithium-PRO, GRENOZ dan Fire Tape. 

"Jadi fokus utama kita adalah edukasi melalui produk baru ini. Pengguna mobil listrik terus berkembang dan kami menilai konsumen perlu tahu bagaimana cara merawat dan menangani kecelakaan akibat baterai. Lalu Fire Tape juga merupakan inovasi baru dimana penggunaannya sangat mudah dan efisien serta murah, bahkan tidak perlu mematikan aktivitas pabrik karena ditempel dekat panel listrik. GRENOZ pun demikian. Ini penting sebab sekitar 83% korslet terjadi pada panel listrik. Tiga produk ini cocok untuk jenis industri apapun," paparnya.  

Lebih lanjut, Rahmat menyatakan tidak menutup keinginan untuk meraih pasar ritel. Namun hingga akhir tahun ini, Perusahaan masih akan fokus pada sektor B2B .  

"Kami ingin sekali masuk ke ritel sebenarnya, namun kami memang dari dulu adalah spesialis B2B sebab yang bisa afford memang high risk industry seperti mining, airport, rumah sakit," ucapnya. 

Selanjutnya: R&I Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Gubernur BI: Kepercayaan Global Menguat

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (3/10) Hujan Deras, Status Waspada Bencana Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati