Indomarco siap rambah tiga wilayah anyar



JAKARTA. PT Indomarco Prismatama, pengelola minimarket Indomaret mulai bersiap merangsek wilayah baru. Bila tidak ada halangan, pada kuartal IV tahun ini, Indomarco bakal menambah cabang baru di tiga kota. Tahap awal, di masing-masing kota akan dibangun 50 gerai Indomaret.

Wiwiek Yusuf, Direktur Marketing PT Indromarco Prismatama menuturkan, tiga cabang anyar ini berada di luar Jawa, yaitu Manado, Banjarmasin, dan Pontianak. "Dalam dua tahun sampai tiga tahun ke depan, setiap kota bisa ada 100 gerai. Tahun ini baru mulai di kuartal IV, paling hanya 50 gerai di ketiga kota itu," kata Wiwiek kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Wiwik ingin Indomaret bisa menjangkau semua titik wilayah Indonesia. Konsep gerai yang akan dibangun di kota anyar ini berupa minimarket, bukan convenience store ataupun supermarket.


Untuk investasi, perusahaan ini siap merogoh kocek Rp 25 miliar per wilayah. "Investasinya di luar harga tanah per gerai yang mencapai Rp 500 juta," tutur Wiwiek.

Indomarco berencana membangun sebanyak 1.700 gerai Indomaret tahun ini. Sehingga, sampai akhir 2014, jumlah gerai Indomaret bisa mencapai 10.600 gerai. Artinya, perusahaan telah menyiapkan investasi senilai Rp 850 miliar untuk aksi korporasi ini.

Wiwiek bilang, pihaknya tidak sendirian dalam membangun gerai Indomaret. Perusahaan ini menawarkan waralaba untuk menambah jumlah gerai ini. "Tentu tidak semuanya kami bangun sendiri, ada sekitar 35% dari total target gerai yang kami bangun menggunakan skema waralaba," jelasnya. Artinya, sekitar 595 unit gerai Indomaret bakal diwaralabakan tahun ini.

Menurut proyeksi Wiwiek, Indomarco bisa mencatat pertumbuhan penjualan dari gerai yang sama (same-store sales) sebesar 10% pada 2014. Apabila penjualan dari gerai baru ikut dihitung, pertumbuhannya bisa mencapai 20%.

Hingga akhir 2013, Indomarco Prismatama mengelola kurang lebih 8.800 gerai secara keseluruhan atau ada penambahan 1.500 gerai, saban tahun.

Wiwiek berujar, tahun ini, perusahaan bakal agresif menggenjot transaksi virtual, yaitu transaksi elektronik berbasis sistem online yang terintegrasi. Contohnya, transaksi isi ulang pulsa, pembelian tiket kereta api, pesawat dan lain-lain.

Perbanyak biller

 Maklum, tahun lalu perusahaan yang sebagian saham dimiliki oleh PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) ini berhasil mencatat volume transaksi 90 juta per bulan dengan kontribusi transaksi virtual 3% terhadap total pendapatannya. "Kami targetkan tahun ini transaksi bisa tumbuh minimal 100 juta per bulan dan kontribusi transaksi virtual bisa 8%," harapnya.

Untuk itu, Indomarco bakal menggandeng biller atau merchant lagi, tahun ini. Hingga Januari 2014, sudah ada 50 biller yang digandeng Indomaret, seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Citilink, Orange TV, Air Asia, dan lain-lain. "Tahun ini, kami akan agresif menggandeng mitra lagi. Kami upayakan bisa menggandeng Garuda yang mempunyai trafik penerbangan tinggi," lanjutnya.

Sayang, Wiwiek belum mau menjelaskan bagaimana sistem bagi hasil dari transaksi virtual ini. Dia hanya berujar, masing-masing biller memiliki sistem bagi hasil berbeda dengan Indomarco. 

Yang jelas, keuntungan dari transaksi virtual adalah sistem online gerai Indomaret yang terpusat, sehingga bisa menjual produk dari biller di seluruh jaringan Indomaret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan