JAKARTA. PT Indomarco Prismatama pemilik ritel Indomaret memantau kondisi pelemahan kurs rupiah yang kini menembus Rp 14.500 per dollar AS. Pasalnya, jika rupiah terus tak berdaya terhadap mata uang Paman Sam, ini akan berdampak pada kenaikan barang di pasar modern. Wiwiek Yusuf, Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama mengatakan, para pemasok Indomaret belum menaikan harga karena mereka masih memiliki stok barang yang dibeli sebelum rupiah menembus 14.000. Namun, perlahan-lahan stok barang akan habis yang kemudian mewajibkan supplierkembali menyetok barang. Para pemasok ini menyetok barang untuk jangka waktu tiga bulan-enam bulan. Nah, jika rupiah masih melemah untuk enam bulan mendatang, pemasok yang memiliki komponen bahan baku impor akan membeli barang dengan harga yang mahal karena mereka harus menanggung selisih kurs. Akibatnya, harga jual pada peritel seperti Indomaret, harus naik.
Indomaret ancang-ancang naikkan harga 5%
JAKARTA. PT Indomarco Prismatama pemilik ritel Indomaret memantau kondisi pelemahan kurs rupiah yang kini menembus Rp 14.500 per dollar AS. Pasalnya, jika rupiah terus tak berdaya terhadap mata uang Paman Sam, ini akan berdampak pada kenaikan barang di pasar modern. Wiwiek Yusuf, Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama mengatakan, para pemasok Indomaret belum menaikan harga karena mereka masih memiliki stok barang yang dibeli sebelum rupiah menembus 14.000. Namun, perlahan-lahan stok barang akan habis yang kemudian mewajibkan supplierkembali menyetok barang. Para pemasok ini menyetok barang untuk jangka waktu tiga bulan-enam bulan. Nah, jika rupiah masih melemah untuk enam bulan mendatang, pemasok yang memiliki komponen bahan baku impor akan membeli barang dengan harga yang mahal karena mereka harus menanggung selisih kurs. Akibatnya, harga jual pada peritel seperti Indomaret, harus naik.