JAKARTA. PT Indomarco Prismatama, pengelola jaringan ritel minimarket Indomaret membidik peningkatan gerai Indomaret melalui penawaran waralaba. Bastari Akmal, Marketing senior Manager PT Indomarco Prisamatama mengatakan, ada potensi penambahan gerai dengan sistem waralaba di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Batam karena masyarakat membutuhkan produk barang dan jasa di mini ritel. "Kami membidik ada penambahan 500 gerai baru di semester II/2015," kata Bastari, Kamis (30/7). Artinya, perusahaan akan mengelola 11.700 gerai pada akhir tahun 2015 atau naik 11,42% dibandingkan akhir tahun 2014 yang sebanyak 10.500 gerai. Hingga semester I 2015, jumlah gerai Indomaret yang sudah berdiri mencapai 11.200 gerai. Bastari bilang, rencana penambahan gerai baru ini akan membantu pencapaian target penjualan barang dan jasa di tahun 2015 ini. Ritel yang berdiri tahun 1988 ini membidik nilai transaksi mencapai Rp 52 triliun-Rp 53 triliun pada akhir tahun 2015. Hingga semester I, realisasi nilai transaksi sudah sekitar 50% atau Rp 26 triliun. "Kami membidik volume transaksi sebesar 130 juta per bulan," tambahnya.
Indomaret bidik 11.700 gerai di akhir tahun 2015
JAKARTA. PT Indomarco Prismatama, pengelola jaringan ritel minimarket Indomaret membidik peningkatan gerai Indomaret melalui penawaran waralaba. Bastari Akmal, Marketing senior Manager PT Indomarco Prisamatama mengatakan, ada potensi penambahan gerai dengan sistem waralaba di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Batam karena masyarakat membutuhkan produk barang dan jasa di mini ritel. "Kami membidik ada penambahan 500 gerai baru di semester II/2015," kata Bastari, Kamis (30/7). Artinya, perusahaan akan mengelola 11.700 gerai pada akhir tahun 2015 atau naik 11,42% dibandingkan akhir tahun 2014 yang sebanyak 10.500 gerai. Hingga semester I 2015, jumlah gerai Indomaret yang sudah berdiri mencapai 11.200 gerai. Bastari bilang, rencana penambahan gerai baru ini akan membantu pencapaian target penjualan barang dan jasa di tahun 2015 ini. Ritel yang berdiri tahun 1988 ini membidik nilai transaksi mencapai Rp 52 triliun-Rp 53 triliun pada akhir tahun 2015. Hingga semester I, realisasi nilai transaksi sudah sekitar 50% atau Rp 26 triliun. "Kami membidik volume transaksi sebesar 130 juta per bulan," tambahnya.