Lepas Renault, Indomobil ambil merk KIA



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setelah melepas kepemilikan merk perancis, Renault, PT Indomobil Sukses International Tbk kian dekat menyaplok merk otomotif baru. Kali ini grup Indomobil akan mengambil alih bisnis produsen mobil asal Korea Selatan, KIA Motors.

Awal tahun Indomobil telah resmi melepas kepemilikan merk Renault ke grup Maxindo. Namun tak butuh waktu lama bagi Indomobil untuk mendapatkan merk baru. Pilihan pun jatuh ke merk Korea Selatan, KIA Motors.

Kabar tersebut kian santer. Pasalnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mei lalu, mengatakan, PT Indomobil Sukses International Tbk dan Sarimitra Kusuma Ekajaya (SKE) membentuk usaha patungan. Sekedar info SKE merupakan salah satu pemegang saham PT Kia Motor Indonesia (KMI), agen pemegang merk (APM) Kia.


Pembentukan usaha patungan dilakukan dengan penandatanganan Akta Pendirian PT Kreta Indo Artha, suatu perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri yang bergerak dalam bidang perdagangan dan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, pada tanggal 17 Mei 2019.

Dalam dokumen dokumen yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo dan Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Bambang Subijanto disebutkan kedua perusahaan tidak ada afiliasi.

Adapun modal dasar usaha patungan itu sebesar Rp 100 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 25 miliar yang diambil oleh para pendiri. Dengan komposisi kepemilikan saham antara lain PT Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 60% dari modal ditempatkan dan disetor atau setara dengan Rp 15 miliar. Sedangkan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya sebesar 40% dari Modal Ditempatkan dan Disetor atau setara dengan Rp 10 miliar.

"Tujuannya meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Groupdengan menambahkan variasi merek kendaraanbermotor yang ditawarkan kepada konsumen," dalam keterangan resminya.

KONTAN pun mencoba mengkonfirmasi Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo. Namun tak mendapat respon. Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk, Subronto Laras pun belum mau berbicara banyak. "Nanti dulu saya belum bisa kasih comment," kata Subronto kepada KONTAN,Minggu (30/6).

Sementara itu, Marketing Communication Manager PT KIA Mobil Indonesia, Ridjal Mulyadi belum dapat memberikan informasi. "Kami belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut," ujar Ridjal kepada KONTAN, Jumat (28/6).

Padahal di pekan lalu dalam paparan publik Jusak menilai, pasar kendaraan bermotor tidak berkembang pesat. Meskipun begitu, lini bisnis tersebut masih mendominasi portofolio pendapatan emiten berkode saham IMAS.

Per 2018, bisnis kendaraan mencakup 54% dari total pendapatan Indomobil Sukses Internasional yang sebesar Rp 17,55 triliun. Sementara itu, bisnis sewa kendaraan dan logistik mencakup 8,1%, bahan bakar dan pelumas 4,5%, serta jasa service 3,2%.

"Tahun ini jaringan yang kembangkan lebih kepada jaringan after sales. Seperti diketahui bahwa market otomotif sekarang ini tidak berkembang saat pesat di semester pertama, bahkan turun dibandingkan dengan tahun lalu. Tetapi bisnis after sales service berkembang sangat baik," kata Jusak kala paparan publik.

Diperkirakan ada penambahan 10 jaringan dari grup Indomobil. Adapun Jusak menilai pasar yang berkembang saat ini lebih ke pasar kendaraan komersil dan bukan pasar kendaraan penumpang (passenger car). Indomobil kedepan akan fokus ke pasar komersial.

Saat ini di pasar komersil, Indomobil memegang merk kendaraan truk asal Jepang Hino dan juga PT Indotruck Utama yang menaungi merk Volvo Construction Equipment, Volvo Trucks, Renault Trucks, Kalmar, Manitou, and SDLG . Sedangkan di roda empat beragam dengan adanya Suzuki, Nissan, Audi dan Volkswagen. Sedangkan di roda dua hanya ada merk Jepang Suzuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini