TANGERANG. Jauh sebelum isu mobil nasional mencuat baik di era Esemka sampai pada kerjasama antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari, Indomobil sudah pernah berupaya untuk bisa merealisasikan mobil nasional Indonesia. Komisaris Indomobil dan juga tokoh otomotif nasional, Subronto Laras bercerita, ide membuat mobil nasional tercetus saat Suzuki Indomobil Sales (SIS) sudah memiliki mesin sendiri dengan kapasitas 1,0 liter. Dari mesin itu, Indomobil tinggal merancang sasis dan bodi agar bisa jadi mobnas. "Kami pernah punya mesin 1.000cc yang dipakai Katana dan Carry. Tinggal siapkan bajunya agar bisa menjadi mobil nasional. Kami sudah menjajaki kerja sama dengan perusahaan Inggris, Reliant, untuk membuat bodi. Tapi obsesi kami kandas, biaya sangat besar dengan harus memenuhi persyaratan standardisasi dengan biaya 5 juta dollar AS," tutur Subronto Laras, kepada wartawan di Tangerang, Kamis (12/2).
Indomobil: Buat mobil nasional itu sulit
TANGERANG. Jauh sebelum isu mobil nasional mencuat baik di era Esemka sampai pada kerjasama antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari, Indomobil sudah pernah berupaya untuk bisa merealisasikan mobil nasional Indonesia. Komisaris Indomobil dan juga tokoh otomotif nasional, Subronto Laras bercerita, ide membuat mobil nasional tercetus saat Suzuki Indomobil Sales (SIS) sudah memiliki mesin sendiri dengan kapasitas 1,0 liter. Dari mesin itu, Indomobil tinggal merancang sasis dan bodi agar bisa jadi mobnas. "Kami pernah punya mesin 1.000cc yang dipakai Katana dan Carry. Tinggal siapkan bajunya agar bisa menjadi mobil nasional. Kami sudah menjajaki kerja sama dengan perusahaan Inggris, Reliant, untuk membuat bodi. Tapi obsesi kami kandas, biaya sangat besar dengan harus memenuhi persyaratan standardisasi dengan biaya 5 juta dollar AS," tutur Subronto Laras, kepada wartawan di Tangerang, Kamis (12/2).