Indomobil Sukses Internasional (IMAS) merambah bisnis jasa penambangan batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk memperluas usahanya ke bisnis jasa penambangan batubara.

Emiten berkode saham IMAS ini melalui anak usahanya PT Wahana Inti Selaras (Wisel) mengambil alih sebesar 97,5% saham PT Prima Sarana Gemilang (PSG) milik PT Tritunggal Intipermata (TIP). Mereka melakukan tanda tangan perjanjian jual beli dan pengambilalihan atas 292.500 lembar saham di PSG ini pada 25 Juni 2019 silam.

Nilai transaksi ini sebesar Rp 295 miliar termasuk transaksi afiliasi. Direktur Utama Indo Sukses Internasional, Jusak Ketrowidjojo dalam keterbukaan informasi menyebut salah satu tujuan dari adanya transaksi ini lantaran segmen alat berat merupakan usaha yang signifikan untuk perusahaan.


PSG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan batubara, dengan begitu ke depannya akan memiliki keterkaitan erat dengan produk-produk divisi alat berat mereka.

Manajemen menilai dengan masuknya PSG menjadi salah satu entitas anak perusahaan maka posisinya akan strategis bagi perseroan lantaran kebutuhan akan alat berat yang signifikan menjadi pangsa pasar tersendiri bagi segmen usaha alat berat IMAS.

“Akan terjadi sinergi usaha antara divisi alat berat yang ada dengan PSG yang masuk dalam divis yang sama,” ujarnya dalam keterbukaan informasi.

Ia berharap transaksi ini akan membawa dampak yang positif terhadap usaha IMAS secara keseluruhan. Adapun risiko dari adanya transaksi ini adalah sektor batubara yang harganya berfluktuatif. “Namun hal ini kami mitigasi dengan kontrak kerja PSG yang sebagian besar merupakan kontrak jangka panjang,” katanya.

Sementara itu Direktur Wahana Inti Selaras, Bambang Prijono mengatakan transaksi ini untuk membangun sinergi dalam kelompok usaha PT Wahana Inti Selaras. Merunut Bambang, pihaknya memiliki portofolio produk alat berat yang lengkap.

“Dengan masuknya PSG ke Wisel Group, kita melengkapi segmen bisnis dari semula hanya menjual alat berat saja, dan sekarang bertambah usaha jasa pertambangan,” katanya pada Kontan.co.id, Minggu (30/6).

Sayangnya ia belum dapat menyebutkan target secara rinci setelah merambah ke bisnis jasa pertambangan ini, yang terang ia bilang, dengan adanya lini bisnis baru ini akan ada kenaikan pendapatan karena revenue PSG terkonsolidasi dengan Wisel.

Asal tahu saja, sebelum berkecimpung di bisnis jasa penambangan batubara, Wisel juga mendirikan anak usaha di bidang jasa kontraktor perkebunan.

Terkait masuknya IMAS dalam sektor jasa penambangan batubara, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menuturkan saat ini memang prospek jasa penambangan batubara masih menarik. Terlebih IMAS memang sudah memiliki pelanggan dalam membeli truk-truk Hino.

“Dengan masuknya bisnis jasa kontraktor penambangan seharusnya positif bagi IMAS, karena IMAS memang sudah mempunyai armada untuk melakukan kegiatan jasa penambangan,” ungkapnya pada Kontan.ci.id, Senin (7/1).

Akan tetapi, sambungnya, IMAS akan memulai dari jasa pengangkutan batubara terlebih dahulu ketimbang pengupasan lapisan tanah penutup. Adapun tantangannya masih dari sisi harga batubara yang berada dalam tren penurunan. “Untuk itu perusahaan kembali mulai hati-hati dalam rencana penambangan batubara,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .