JAKARTA. Indonesia Reasuransi (Indo Re), cikal bakal reasuransi raksasa yang akan menggabungkan PT Asei Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Umum Indonesia dan PT Reasuransi Nasional Indonesia menerima modal tahap pertama senilai Rp 900 miliar. Sementara, permodalan itu akan dititipkan lewat PT Reasuransi Internasional Indonesia, anak usaha Reasuransi Umum Indonesia. Frans Sahusilawane, Direktur Utama Asei Re mengungkapkan, modal tahap pertama tersebut dititipkan lewat Reindo sembari menunggu kelahiran Peraturan Pemerintah untuk aktivitas usaha Indo Re. “Dana itu akan dikembalikan ke Indo Re, setelah PP terbit dan merjer antara Asei Re dan RUI terlaksana pada awal tahun depan,” ujarnya, kemarin. Adapun, modal tahap pertama tersebut berasal dari tiga perusahaan asuransi pelat merah, yakni PT Jasa Raharja (Persero), PT Taspen (Persero) dan PT Jamkrindo (Persero). Modal tahap kedua akan diberikan Januari 2015 mendatang sebesar Rp 600 miliar. Totalnya Indo Re akan menerima modal sebesar Rp 1,5 triliun.
Indonesia Re terima modal Rp 900 miliar
JAKARTA. Indonesia Reasuransi (Indo Re), cikal bakal reasuransi raksasa yang akan menggabungkan PT Asei Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Umum Indonesia dan PT Reasuransi Nasional Indonesia menerima modal tahap pertama senilai Rp 900 miliar. Sementara, permodalan itu akan dititipkan lewat PT Reasuransi Internasional Indonesia, anak usaha Reasuransi Umum Indonesia. Frans Sahusilawane, Direktur Utama Asei Re mengungkapkan, modal tahap pertama tersebut dititipkan lewat Reindo sembari menunggu kelahiran Peraturan Pemerintah untuk aktivitas usaha Indo Re. “Dana itu akan dikembalikan ke Indo Re, setelah PP terbit dan merjer antara Asei Re dan RUI terlaksana pada awal tahun depan,” ujarnya, kemarin. Adapun, modal tahap pertama tersebut berasal dari tiga perusahaan asuransi pelat merah, yakni PT Jasa Raharja (Persero), PT Taspen (Persero) dan PT Jamkrindo (Persero). Modal tahap kedua akan diberikan Januari 2015 mendatang sebesar Rp 600 miliar. Totalnya Indo Re akan menerima modal sebesar Rp 1,5 triliun.