Indonesia ajukan 9 agenda kerjasama dengan Slovakia



JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Slovakia sepakat meningkatkan hubungan kerjasama antar kedua negara. Sebagai langkah lanjutan, Indonesia menawarkan sembilan usulan prioritas atau agenda kerjasama untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Slovakia Y.M. Ivan Gasparovic seusai pertemua bilateral kedua pemimpin negara tersebut di Istana Merdeka, Senin (10/10). Agenda kerjasama bilateral yang pertama yakni kerjasama bidang pangan dan pertanian. Kerjasama pada bidang ini sudah diawali dengan kerjasama antara Universitas Andalas, Sumatera Barat dengan salah satu perusahaan Slovakia dalam riset dan pengembangan bidang penanaman dan pengembangan gandum di Indonesia.

"Kerjasama ini sangat penting. Jika sukses, hal itu akan meningkatkan food security di dalam negeri dan pasti membawa manfaat yang riil bagi kedua belah pihak terutama 240 juta lebih penduduk Indonesia," katanya. Kedua, kerjasama bidang pengembangan energi terbarukan terutama di sektor panas bumi dan energi hidro. Ketiga, kerjasama trade in invesment yang ditujukan untuk lebih meningkatkan investasi timbal-balik kedua negara. "Saya senang beliau membawa delegasi bisnis yang besok melakukan pertemuan dan mudah-mudahan membawa manfaat dan membawa peluang bari kerjasama di bidang bisnis," katanya.Keempat, kerjasama bidang perbankan terutama untuk kepentingan trade financing. Sejauh ini sudah ada kerjasama antara kedua sentra bank serta bank BNI dengan salah satu bank Slovakia. "Dalam dunia yang mengalami krisis, kerjasama seperti ini sangat penting," katanya. Kelima, kerjasama bidang media massa antara RRI dengan Slovak Radio and TV, dan Slovak News Agency. Keenam, kerjasama bidang pendidikan tinggi didorong untuk kerjasama yang lebih konkret. "Kami mencatat UI sudah bekerjasama dengan salah universitas di sana," katanya. Ketujuh, kerjasama bidang infrastruktur dan manufaktur. Kerjasama ini menekankan pada pivate sector kedua negara. Sudah ada keinginan dari investor swasta Slovakia untuk membangun pabrik semen di Jawa Tengah maupun di Papua Barat, pabrik ban di Tangerang, dan pembangkit listrik di Lombok dan Batam.Kedelapan, kerjasama bidang pariwisata. Kesembilan, kerjasama bidang yang disebut people to people contact yakni sosial budaya. "Tahun 2010 kita sudah punya agreement on sains education and culture and sport. Saya usulkan untuk ditingkatkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie