Indonesia akan beli lahan ternak di Australia



JAKARTA. Pemerintah Indonesia, melalui PR Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan membeli lahan yang akan digunakan untuk peternakan di Australia senilai sekitar Rp 300 miliar.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan pihaknya telah menunjuk RNI untuk mengelola peternakan tersebut. Saat ini proses studi kelayakan sedang dilakukan, sebelum investasi senilai Rp 300 miliar dimulai.

RNI adalah BUMN yang bergerak di bidang agro industri, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan dan distribusi.


"Pembelian itu harus ada penilaian dari sisi hukum. Makanya dilakukan studi kelayakan," katanya di Gedung Kementerian Perekonomian, Kamis (4/7/2013).

Dahlan menambahkan, ia akan menghubungi Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia guna membicarakan pembelian lahan tersebut. Diharapkan, lahan itu sudah dapat dibeli pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro menyatakan pihaknya memang telah mematangkan rencana pembelian itu.

"Kemungkinan yang akan kami beli adalah perusahaan ternak yang sudah jadi. Ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri," ujar Ismed kepada Kompas.com.

Sebelumnya, RNI telah meluncurkan produk baru berupa daging kemasan dengan dengan merek Raja Daging seharga Rp 70.000 per kilogram.

Ismed Hasan Putro mengungkapkan, untuk tahap awal perseroan akan menjual daging kemasan tersebut di wilayah Jabodetabek.

RNI bisa menjual daging di bawah harga pasar saat ini karena berhasil memangkas rantai distribusi. Dengan harga Rp 70.000 per kg, perseroan masih mendapatkan margin keuntungan.

"Kami mengambil daging itu dari lokal, yaitu dari sapi yang ada di penggemukan milik PTPN. Dengan demikian, harga jauh lebih murah dari daging yang ada di pasaran saat ini," ujarnya. (Zico Nurrashid Priharseno/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: