KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terus berupaya meningkatkan pasar ekspor ke Selandia baru seperti akses pasar tenaga kerja dan produk pertanian. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo sekaligus ketua Delegasi RI saat menghadiri Forum Senior Official's Meeting on Trade and Investment Framework (SOMTIF) ke-7 di Wellington, Selandia Baru. SOMTIF merupakan forum bilateral reguler tahunan antara Indonesia dan Selandia baru, dimana forum ini mendiskusikan isu perdagangan dan investasi.
"Pada SOMTIF kali ini, Delegasi RI memperjuangkan akses pasar Indonesia agar dapat memasuki Selandia Baru. Selain itu juga akses untuk produk buah-buahan tropis Indonesia, khususnya terkait penyelesaian hambatan nontarif untuk produk manggis, pisang, nanas, salak dan mangga," ujar Iman dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2).
Baca Juga: Selandia Baru mengevakuasi warga dari Wuhan Indonesia juga mengundang investor Selandia Baru ke Indonesia. Investor yang diundang tersebut yang bergelut di sektor peternakan, pariwisata, pendidikan vokasional dan tinggi, serta kebudayaan ekonomi kreatif. Nantinya, kerjasama yang ditawarkan di sektor ekonomi kreatif seperti perfilman dan animasi. Hal ini mengingat Selandia Baru memiliki industri perfilman yang cukup maju. "Selandia Baru memiliki industri perfilman yang cukup maju. Banyak film box office yang dibuat di Selandia Baru, seperti The Hobbit dan Lord of the Rings. Oleh karena itu, Indonesia ingin membangun kerja sama melalui forum ini," kata Iman. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) total perdagangan Indonesia dengan Selandia Baru pada 2019 mencapai US$ 1,2 miliar, dimana ekspor ke Selandia baru sekitar US$ 445,2 juta dan impor Indonesia sebesar US$ 763,5 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke Selandia baru adalah
oil cake, batubara, kayu,
reception app for television, dan ban. Sementara, yang diimpor dari Selandia Baru yakni susu dan krim, mentega, keju, tepung gandum, dan bubut kayu kimiawi.
Untuk investasi, dari data BKPM, realisasi investasi Selandia Baru di Indonesia sebesar US$ 2,6 juta di 81 proyek, dimana mayoritas investasi bergerak di sektor tersier/jasa seperti hotel, restoran dan pariwisata.
Baca Juga: Mendag berharap RCEP segera selesai kendati tanpa India Sebaliknya, perusahaan yang berinvestasi di Selandia Baru bergerak di bidang distributor fosfat dan surfaktan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi