JAKARTA. Indonesia diprediksi akan menjadi basis ekspor mobil terbesar di Asia Tenggara, menggeser posisi Thailand di masa depan. Bahkan, tahun ini sudah mulai memposisikan diri sebagai pasar mobil terbesar di antara negara-negara anggota ASEAN. Kesimpulan ini dikeluarkan hasil analisa, lembaga peneliti Economist Intelligence Unit (EIU) yang berbasis di London, Inggris, berjudul "ASEAN automotive: Looking to 2015" yang diterima KompasOtomotif, Selasa (30/9). Kesempatan Indonesia menjadi raksasa di Asia Tenggara, terbuka ketika kesepakatan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) atau perdagangan bebas antara 10 negara anggota ASEAN berlaku mulai akhir 2015. Pada tahapan ini, sangat mungkin waktu bergulirnya AEC akan molor. Menurut hasil penelitian itu, terlalu besarnya jurang pemisah antara negara maju seperti Singapura dengan negara berkembang Laos atau Myanmar, menjadi penyebabnya tenggat waktu bergeser. Tetapi, rintangan pajak atau non-pajak antara negara anggota dipastikan mulai turun, membebaskan praktik perdagangan dan "pasar" tenaga kerja di kawasan ASEAN, meningkatkan kompetisi dan memperbesar pertumbuhan ekonomi.
Indonesia akan jadi eksportir mobil terbesar
JAKARTA. Indonesia diprediksi akan menjadi basis ekspor mobil terbesar di Asia Tenggara, menggeser posisi Thailand di masa depan. Bahkan, tahun ini sudah mulai memposisikan diri sebagai pasar mobil terbesar di antara negara-negara anggota ASEAN. Kesimpulan ini dikeluarkan hasil analisa, lembaga peneliti Economist Intelligence Unit (EIU) yang berbasis di London, Inggris, berjudul "ASEAN automotive: Looking to 2015" yang diterima KompasOtomotif, Selasa (30/9). Kesempatan Indonesia menjadi raksasa di Asia Tenggara, terbuka ketika kesepakatan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) atau perdagangan bebas antara 10 negara anggota ASEAN berlaku mulai akhir 2015. Pada tahapan ini, sangat mungkin waktu bergulirnya AEC akan molor. Menurut hasil penelitian itu, terlalu besarnya jurang pemisah antara negara maju seperti Singapura dengan negara berkembang Laos atau Myanmar, menjadi penyebabnya tenggat waktu bergeser. Tetapi, rintangan pajak atau non-pajak antara negara anggota dipastikan mulai turun, membebaskan praktik perdagangan dan "pasar" tenaga kerja di kawasan ASEAN, meningkatkan kompetisi dan memperbesar pertumbuhan ekonomi.