JAKARTA. Penolakan atas produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di beberapa negara seperti Uni Eropa (UE), membuat Pemerintah Indonesia harus memutar otak untuk mencari pasar potensial lain untuk memasarkannya. Apalagi, negara tetangga produsen CPO seperti Malaysia sangat rajin melakukan perjanjian perdagangan dibidang tertentu atau preferential trade agreement (PTA) kepada negara-negara importir minyak nabati. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, salah satu cara untuk terus mendongkrak kinerja ekspor CPO ini adalah dengan memperluas terminal tujuan. Selama ini, ekspor CPO asal Indonesia dikirim melalui Rotterdam, Belanda.
Indonesia akan perluas pelabuhan tujuan ekspor CPO
JAKARTA. Penolakan atas produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di beberapa negara seperti Uni Eropa (UE), membuat Pemerintah Indonesia harus memutar otak untuk mencari pasar potensial lain untuk memasarkannya. Apalagi, negara tetangga produsen CPO seperti Malaysia sangat rajin melakukan perjanjian perdagangan dibidang tertentu atau preferential trade agreement (PTA) kepada negara-negara importir minyak nabati. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, salah satu cara untuk terus mendongkrak kinerja ekspor CPO ini adalah dengan memperluas terminal tujuan. Selama ini, ekspor CPO asal Indonesia dikirim melalui Rotterdam, Belanda.