Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama di Bidang Transisi Energi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Australia terus melakukan penguatan kerja sama di bidang transisi energi melalui program Kemitraan untuk Iklim, Energi Terbarukan, dan Infrastruktur (KINETIK).

Hal ini ditandai dengan penandatangan Exchange of Letters Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera).

Penandatanganan Exchange of Letters Prospera dilaksanakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, pada Kamis (25/07), di Jakarta.


Edi mengatakan, perjanjian ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi pembangunan ekonomi antara Indonesia dan Australia yang telah berjalan lebih dari dua dekade dan menyoroti kolaborasi kedua negara pada transisi energi.

Baca Juga: Kunjungan ke Jepang, Menhub Akan Bahas Kerja Sama Bidang Transportasi

"Kedua negara berkomitmen untuk menerapkan Program KINETIK yang akan memperkuat kemitraan antara kedua negara, menarik lebih banyak investasi swasta pada energi terbarukan dan industri ramah lingkungan di Indonesia, dan menghasilkan berbagai proyek konkret untuk Indonesia,” kata Edi dalam keterangan resminya, Jumat (26/7).

Pemerintah Australia mengalokasikan hibah mencapai US$ 200 juta untuk program KINETIK. Program ini akan mendorong peningkatan investasi dalam transisi energi dengan mendukung reformasi kebijakan dan regulasi yang dijalankan Indonesia.

Edi menjelaskan bahwa KINETIK membuka akses pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah yang berfokus pada iklim melalui Australian Development Investments, serta memberikan insentif bagi investasi pada proyek-proyek infrastruktur hijau berskala besar. 

KINETIK juga mendorong transisi energi yang setara di mana perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat terpinggirkan dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari peralihan menuju nol emisi karbon.

Baca Juga: Bertemu Dubes China, Airlangga Bahas Kerja Sama Bidang Pengolahan Nikel

Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams prospera merupakan elemen penting dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Australia.

"Prospera tidak hanya menjadi simbol kerja sama yang erat antar kedua negara, namun juga menjadi landasan kokoh bagi kolaborasi yang lebih strategis antar Lembaga Pemerintah di Indonesia dan Australia, khususnya dalam bidang transisi energi dan iklim,” terangnya.

Dengan diimplementasikannya salah satu pilar KINETIK, Prospera bermitra dengan Perusahaan Listrik Negara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai lembaga penerima manfaat yang secara total berjumlah 32 lembaga. 

Baca Juga: Indonesia-Norwegia Jajaki Kerja Sama Pengembangan Sektor Energi

Dukungan Prospera dalam implementasi KINETIK akan mendorong peningkatan investasi dalam transisi energi dengan mendukung reformasi kebijakan dan regulasi yang dijalankan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli