JAKARTA. Asosiasi Industri Produk Olahan CPO Malaysia memprediksi Indonesia berpotensi meningkatkan ekspor produk olahan CPO ke China dan India. Ini seiring diberlakukannya pemangkasan bea keluar produk olahan CPO yang telah berlaku sejak 1 Oktober 2011."Indonesia akan mendapatkan pangsa pasar yang besar seperti ke China, India dan Pakistan. Terutama saat kondisi harga CPO sedang sensitif seperti sekarang," ujar Mohammad Jaafar Ahmad Ketua Asosiasi Pengolahan CPO Malaysia. James Fry Ketua LMC International Ltd, perusahaan konsultan di Oxford, Inggris ini mengatakan, kenaikan ekspor CPO olahan dari Indonesia akan menekan ekspor CPO Malaysia di beberapa negara tujuan ekspor. Artinya, stok CPO Malaysia akan meningkat dan cenderung menekan harga CPO. "Dengan meningkatnya pasokan dari Malaysia, tentu akan menekan harga CPO, tapi tidak akan banyak," ujar Derom Bangun Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia. Bea keluar untuk produk olahan CPO dipangkas menjadi 10% dari sebelumnya 23%. Sementara bea ekspor Refined Bleached Deodorized Palm Oil alias produk hasil olahan CPO diturunkan menjadi 13% dari 25%. Derom menjelaskan, Indonesia akan mulai menggenjot kapasitas industri pengolahan CPO dari 30% menjadi 50%. "Beberapa perusahaan Malaysia telah menyampaikan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia untuk ikut mengambil keuntungan dari kondisi ini," ujar Lee Yeow Chor Eksekutif Direktur IOI Corp. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia bakal genjot ekspor CPO olahan ke China dan India
JAKARTA. Asosiasi Industri Produk Olahan CPO Malaysia memprediksi Indonesia berpotensi meningkatkan ekspor produk olahan CPO ke China dan India. Ini seiring diberlakukannya pemangkasan bea keluar produk olahan CPO yang telah berlaku sejak 1 Oktober 2011."Indonesia akan mendapatkan pangsa pasar yang besar seperti ke China, India dan Pakistan. Terutama saat kondisi harga CPO sedang sensitif seperti sekarang," ujar Mohammad Jaafar Ahmad Ketua Asosiasi Pengolahan CPO Malaysia. James Fry Ketua LMC International Ltd, perusahaan konsultan di Oxford, Inggris ini mengatakan, kenaikan ekspor CPO olahan dari Indonesia akan menekan ekspor CPO Malaysia di beberapa negara tujuan ekspor. Artinya, stok CPO Malaysia akan meningkat dan cenderung menekan harga CPO. "Dengan meningkatnya pasokan dari Malaysia, tentu akan menekan harga CPO, tapi tidak akan banyak," ujar Derom Bangun Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia. Bea keluar untuk produk olahan CPO dipangkas menjadi 10% dari sebelumnya 23%. Sementara bea ekspor Refined Bleached Deodorized Palm Oil alias produk hasil olahan CPO diturunkan menjadi 13% dari 25%. Derom menjelaskan, Indonesia akan mulai menggenjot kapasitas industri pengolahan CPO dari 30% menjadi 50%. "Beberapa perusahaan Malaysia telah menyampaikan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia untuk ikut mengambil keuntungan dari kondisi ini," ujar Lee Yeow Chor Eksekutif Direktur IOI Corp. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News