JAKARTA. Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) kembali menggelar perhelatan tahunan Indonesia Banking Expo (IBEX) untuk yang ketiga kalinya. Acara ini berlangsung pada 23-25 Mei, di Jakarta Convention Center (JCC). Penyelenggaraan IBEX ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono. Tema IBEX 2013 ini adalah Penguatan Struktur Perbankan Nasional untuk Meningkatkan Daya Saing Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pemilihan tema ini didasari oleh kenyataan bahwa dalam 2 tahun ke depan, akan ada pasar ASEAN yang saling terintegrasi satu sama lain. Kemudian untuk perbankan, MEA ini mulai berlaku pada tahun 2020. "Kalau tak mau dikucilkan di perhelatan internasional, kita harus memenuhi apa yang kita janjikan. Ini adalah bagaimana memaksimalkannya dalam konteks kesepakatan bersama," ucap Boediono, di Assembly Hall JCC, Kamis, (23/5). Boediono melihat ada 2 hal yang perlu disoroti untuk menghadapi MEA nanti. Pertama, yaitu bagaimana perbankan Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri. Kedua, yakni bagaimana menjadi pemain yang cukup di pasar orang lain. Pria yang pernah menjabat posisi Gubernur BI ini menyampaikan pentingnya nasionalisme dalam segala aspek, termasuk keuangan. "Bagaimana menjaga taman nasionalisme di tamansari internasional," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia Banking Expo dibuka hari ini
JAKARTA. Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) kembali menggelar perhelatan tahunan Indonesia Banking Expo (IBEX) untuk yang ketiga kalinya. Acara ini berlangsung pada 23-25 Mei, di Jakarta Convention Center (JCC). Penyelenggaraan IBEX ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono. Tema IBEX 2013 ini adalah Penguatan Struktur Perbankan Nasional untuk Meningkatkan Daya Saing Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pemilihan tema ini didasari oleh kenyataan bahwa dalam 2 tahun ke depan, akan ada pasar ASEAN yang saling terintegrasi satu sama lain. Kemudian untuk perbankan, MEA ini mulai berlaku pada tahun 2020. "Kalau tak mau dikucilkan di perhelatan internasional, kita harus memenuhi apa yang kita janjikan. Ini adalah bagaimana memaksimalkannya dalam konteks kesepakatan bersama," ucap Boediono, di Assembly Hall JCC, Kamis, (23/5). Boediono melihat ada 2 hal yang perlu disoroti untuk menghadapi MEA nanti. Pertama, yaitu bagaimana perbankan Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri. Kedua, yakni bagaimana menjadi pemain yang cukup di pasar orang lain. Pria yang pernah menjabat posisi Gubernur BI ini menyampaikan pentingnya nasionalisme dalam segala aspek, termasuk keuangan. "Bagaimana menjaga taman nasionalisme di tamansari internasional," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News