JAKARTA. Pemerintah Indonesia mengantisipasi pemberlakukan ASEAN Common Visa atau visa bersama ASEAN pada 2015 mendatang. Direktorat Jenderal Imigrasi mengaku telah menyiapkan 44 dari 126 tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) di seluruh Indonesia yang bisa dipakai keluar masuk turis non-ASEAN jika kebijakan visa bersama ASEAN berlaku.Dengan pemberlakuan visa tunggal ASEAN ini, turis yang sudah mendapatkan visa di salah satu dari 10 negara ASEAN akan bebas keluar masuk Indonesia tanpa perlu mengurus visa lagi. Karena itu, Kepala Subdirektorat Kerjasama Perwakilan Ditjen Imigrasi Sulistiono mengatakan, pemerintah harus benar-benar siap. Sebab, dia mengatakan pemberlakuan visa tunggal ASEAN ini akan memperoleh banyak tantangan dan pengawasan yang lebih ketat.Hingga saat ini, para anggota ASEAN sendiri masih membahas pemberlakuan visa bersama ASEAN ini. Sulistiono mengungkapkan, salah satu masalah yang mengganjal adalah mengenai siapa yang berhak memungut biaya visa dan bagaimana pembagian antar negara ASEAN. Rencananya, masalah visa tunggal ASEAN ini akan kembali dibahas dalam KTT ASEAN Summit pada November mendatang di Bali.Tak hanya Imigrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga ikut mengantisipasi pemberlakuan visa tunggal ASEAN ini. “Kami terus memoles berbagai tempat wisata di Indonesia sehingga tidak hanya Thailand atau Malaysia saja yang diuntungkan dengan visa tunggal Asean,” kata Direktur Standarisasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ani Insani R.Ani mengatakan, ada 15 tujuan wisata yang terus dipoles untuk menarik wisatawan asing. Diantaranya, Danau Toba, Gunung Bromo, Gunung Tengger dan Toraja. Dia mengatakan, potensi wisata Indonesia jauh lebih unggul dari negara lain namun kendala akses membuat biayanya lebih mahal ketimbang yang lainnya. Data Kementerian Luar Negeri menunjukkan, jumlah wisatawan yang mengunjungi Indonesia mencapai 4,6 juta pada 2010 lalu. Angka ini kalah jika dibanding dengan kunjungan wisatawan ke Malaysia yang mencapai 5,6 juta. Sedangkan kunjungan wisatawan asing ke Thailand mencapai 11 juta, Myanmar 2,7 juta, dan Kamboja 1,6 juta wisatawan asing. “Dengan pemberlakukan visa tunggal, kami harapkan wisatawan yang berkunjung ke Thailand ataupun ke Malaysia juga akan mengunjungi Indonesia,” kata Staf Senior Kerjasama Asean Kementerian Luar Negeri PLE Priatna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia berbenah menyambut visa tunggal ASEAN
JAKARTA. Pemerintah Indonesia mengantisipasi pemberlakukan ASEAN Common Visa atau visa bersama ASEAN pada 2015 mendatang. Direktorat Jenderal Imigrasi mengaku telah menyiapkan 44 dari 126 tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) di seluruh Indonesia yang bisa dipakai keluar masuk turis non-ASEAN jika kebijakan visa bersama ASEAN berlaku.Dengan pemberlakuan visa tunggal ASEAN ini, turis yang sudah mendapatkan visa di salah satu dari 10 negara ASEAN akan bebas keluar masuk Indonesia tanpa perlu mengurus visa lagi. Karena itu, Kepala Subdirektorat Kerjasama Perwakilan Ditjen Imigrasi Sulistiono mengatakan, pemerintah harus benar-benar siap. Sebab, dia mengatakan pemberlakuan visa tunggal ASEAN ini akan memperoleh banyak tantangan dan pengawasan yang lebih ketat.Hingga saat ini, para anggota ASEAN sendiri masih membahas pemberlakuan visa bersama ASEAN ini. Sulistiono mengungkapkan, salah satu masalah yang mengganjal adalah mengenai siapa yang berhak memungut biaya visa dan bagaimana pembagian antar negara ASEAN. Rencananya, masalah visa tunggal ASEAN ini akan kembali dibahas dalam KTT ASEAN Summit pada November mendatang di Bali.Tak hanya Imigrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga ikut mengantisipasi pemberlakuan visa tunggal ASEAN ini. “Kami terus memoles berbagai tempat wisata di Indonesia sehingga tidak hanya Thailand atau Malaysia saja yang diuntungkan dengan visa tunggal Asean,” kata Direktur Standarisasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ani Insani R.Ani mengatakan, ada 15 tujuan wisata yang terus dipoles untuk menarik wisatawan asing. Diantaranya, Danau Toba, Gunung Bromo, Gunung Tengger dan Toraja. Dia mengatakan, potensi wisata Indonesia jauh lebih unggul dari negara lain namun kendala akses membuat biayanya lebih mahal ketimbang yang lainnya. Data Kementerian Luar Negeri menunjukkan, jumlah wisatawan yang mengunjungi Indonesia mencapai 4,6 juta pada 2010 lalu. Angka ini kalah jika dibanding dengan kunjungan wisatawan ke Malaysia yang mencapai 5,6 juta. Sedangkan kunjungan wisatawan asing ke Thailand mencapai 11 juta, Myanmar 2,7 juta, dan Kamboja 1,6 juta wisatawan asing. “Dengan pemberlakukan visa tunggal, kami harapkan wisatawan yang berkunjung ke Thailand ataupun ke Malaysia juga akan mengunjungi Indonesia,” kata Staf Senior Kerjasama Asean Kementerian Luar Negeri PLE Priatna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News